Dipublish oleh Admin | 01 Maret 2025, 10.38 WIB
Towa News, Jakarta - Bulan Ramadan adalah waktu yang dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain menjadi bulan penuh berkah, Ramadan juga memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal durasi puasa yang berbeda-beda di setiap negara. Perbedaan ini dipengaruhi oleh letak geografis, musim, serta panjang siang dan malam di suatu wilayah. Beberapa negara memiliki durasi puasa yang relatif singkat, sedangkan negara lain harus berpuasa dalam waktu yang sangat lama, bahkan hingga mendekati 20 jam per hari.
Lalu, negara mana saja yang memiliki durasi puasa tercepat dan terlama? Berikut ulasan lengkapnya berdasarkan sumber terpercaya.
1.Faktor yang Mempengaruhi Durasi Puasa
Durasi puasa dalam Islam dihitung sejak terbitnya fajar hingga matahari terbenam. Namun, karena perbedaan posisi geografis dan perubahan musim, panjang siang dan malam di setiap negara tidak sama. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi panjang waktu puasa di suatu tempat:
- Letak geografis: Negara yang lebih dekat dengan garis khatulistiwa memiliki panjang siang dan malam yang relatif stabil sepanjang tahun, sehingga durasi puasanya hampir sama setiap tahun. Sebaliknya, negara yang berada jauh dari garis khatulistiwa, seperti di wilayah kutub utara atau selatan, mengalami perubahan panjang siang dan malam yang drastis tergantung musim.
- Musim: Jika Ramadan jatuh pada musim panas di belahan bumi utara, maka siang hari akan lebih panjang, sehingga waktu puasa menjadi lebih lama. Sebaliknya, jika Ramadan jatuh pada musim dingin, waktu puasa menjadi lebih pendek karena siang hari lebih singkat.
- Fenomena astronomi: Di beberapa wilayah ekstrem, seperti bagian utara Skandinavia dan Kanada, terjadi fenomena "Midnight Sun" (matahari tidak tenggelam) pada musim panas atau "Polar Night" (matahari tidak terbit) pada musim dingin. Dalam kondisi seperti ini, umat Muslim di sana biasanya mengikuti waktu puasa berdasarkan negara terdekat yang memiliki siklus siang-malam normal atau mengikuti waktu Mekah.
2. Daftar Negara dengan Puasa Tercepat di Dunia
Di beberapa negara yang berada di belahan bumi selatan, durasi puasa cenderung lebih singkat karena siang hari lebih pendek selama bulan Ramadan. Berikut adalah beberapa negara dengan durasi puasa tercepat di dunia:
Negara dengan Puasa Tercepat
- Christchurch, Selandia Baru → 11,5 jam
- Puerto Montt, Chili → 11,5 jam
- Karachi, Pakistan → 12 jam
- Buenos Aires, Argentina → 12 jam
- Cape Town, Afrika Selatan → 12,5 jam
- New Delhi, India → 12,5 jam
- Jakarta, Indonesia → 12,5 jam
- Dubai, Uni Emirat Arab → 13 jam
- Nairobi, Kenya → 13 jam
Negara-negara seperti Selandia Baru dan Chili mengalami siang hari yang lebih pendek selama Ramadan, sehingga umat Muslim di sana hanya berpuasa sekitar 11,5 jam. Indonesia sendiri, yang berada di dekat garis khatulistiwa, memiliki durasi puasa yang cukup stabil, sekitar 12,5 jam.
3.Daftar Negara dengan Puasa Terlama di Dunia
Sebaliknya, di negara-negara belahan bumi utara, durasi puasa bisa menjadi sangat panjang, terutama jika Ramadan jatuh pada musim panas. Berikut adalah daftar negara dengan durasi puasa terlama:
Negara dengan Puasa Terlama
- Helsinki, Finlandia → 17,5 jam
- Nuuk, Greenland → 17 jam
- Glasgow, Skotlandia → 16,5 jam
- Ottawa, Kanada → 16,5 jam
- Zurich, Swiss → 16,5 jam
- Roma, Italia → 16,5 jam
- Madrid, Spanyol → 16 jam
- London, Inggris Raya → 16 jam
- Paris, Prancis → 15,5 jam
- Reykjavik, Islandia → 15 jam
Finlandia memiliki durasi puasa terlama di dunia dengan waktu mencapai 17,5 jam. Umat Muslim di sana harus menahan lapar dan dahaga hampir sepanjang hari, terutama jika Ramadan jatuh pada musim panas. Demikian pula, negara-negara seperti Greenland, Skotlandia, dan Kanada memiliki waktu puasa yang sangat panjang.
4. Rata-rata Jam Puasa Berdasarkan Benua
Selain melihat negara secara individual, kita juga bisa mengamati bagaimana durasi puasa bervariasi berdasarkan wilayah atau benua:
a. Timur Tengah
Negara-negara di Timur Tengah, seperti Arab Saudi, UEA, Qatar, dan Kuwait, memiliki waktu puasa sekitar 14-15 jam. Tantangan utama berpuasa di sini bukan hanya durasinya, tetapi juga suhu panas ekstrem yang bisa mencapai lebih dari 40°C.
b. Asia Tenggara
Indonesia, Malaysia, dan Thailand memiliki durasi puasa sekitar 12-14 jam, tergolong sedang dibandingkan dengan negara-negara di belahan bumi utara.
c. Afrika
Negara-negara di Afrika, seperti Nigeria, Mesir, dan Maroko, memiliki waktu puasa sekitar 13-14 jam. Namun, Afrika Selatan memiliki durasi puasa yang lebih pendek, sekitar 12-13 jam.
d. Amerika Utara dan Selatan
- Amerika Utara → Negara seperti Amerika Serikat dan Kanada memiliki waktu puasa sekitar 15-16 jam, tergolong panjang dibandingkan negara lain.
- Amerika Selatan → Negara seperti Argentina, Brasil, dan Chili memiliki durasi puasa 11-13 jam, termasuk yang tercepat di dunia.
e.Eropa
Negara-negara di Eropa Barat, seperti Prancis, Swiss, dan Inggris, memiliki durasi puasa sekitar 16-17 jam, yang cukup panjang. Sementara itu, negara di Eropa Selatan, seperti Italia, Spanyol, dan Yunani, memiliki waktu puasa sekitar 15-16 jam.
5. Bagaimana Umat Muslim Mengatasi Puasa Ekstrem ?
Di negara-negara dengan durasi puasa yang sangat panjang atau sangat pendek, umat Islam memiliki beberapa cara untuk menyesuaikan ibadah puasa:
- Mengikuti waktu Mekah atau negara terdekat: Di wilayah ekstrem seperti Greenland atau bagian utara Skandinavia, umat Muslim sering mengikuti jadwal puasa di Mekah atau negara dengan siklus siang-malam normal.
- Menjaga pola makan dan hidrasi: Umat Muslim yang berpuasa dalam waktu lama harus memastikan asupan gizi yang cukup saat sahur dan berbuka, serta menghindari dehidrasi.
- Menyesuaikan aktivitas fisik: Dalam kondisi cuaca ekstrem, seperti di Timur Tengah yang sangat panas, umat Muslim biasanya menghindari aktivitas fisik berlebih saat siang hari.
Perbedaan durasi puasa di berbagai negara menunjukkan betapa beragamnya pengalaman umat Muslim dalam menjalankan ibadah Ramadan. Dari Selandia Baru dengan durasi puasa sekitar 11,5 jam, hingga Finlandia dengan durasi 17,5 jam, setiap negara memiliki tantangan tersendiri. Meskipun demikian, semangat ibadah Ramadan tetap sama di seluruh dunia, yaitu untuk meningkatkan ketakwaan, kesabaran, dan solidaritas antar sesama.
Dengan memahami variasi durasi puasa ini, kita bisa lebih menghargai perjuangan umat Muslim di berbagai belahan dunia dalam menjalankan ibadah puasa.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi...
Towa News | 17 Juni 2025, 10.57 WIB
Jalan Indonesia: Dari Nasional hingga Desa
Towa News | 17 Juni 2025, 10.39 WIB
Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Pendidikan Vokasi dan Teknologi...
Towa News | 17 Juni 2025, 09.30 WIB
Hasan Nasbi Buka Suara Soal Pernyataan Fadli Zon...
Towa News | 16 Juni 2025, 15.07 WIB
Retno Marsudi: Manajemen Air Berkelanjutan Kunci Swasembada Pangan...
Towa News | 16 Juni 2025, 12.08 WIB
Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohol Indonesia Tembus...
Towa News | 16 Juni 2025, 11.58 WIB
Kemendagri Lakukan Evaluasi Menyeluruh Usai Presiden Prabowo Ambil...
Towa News | 16 Juni 2025, 10.05 WIB
Presiden Prabowo Bertolak ke Singapura untuk Kunjungan Kenegaraan...
Towa News | 15 Juni 2025, 20.20 WIB
Dasco: Presiden Prabowo Akan Putuskan Polemik Empat Pulau...
Towa News | 14 Juni 2025, 21.46 WIB
Berdasarkan Hasil Survei Litbang Kompas, 78,3% Publik Yakin...
Towa News | 14 Juni 2025, 09.42 WIB