Dipublish oleh Admin | 16 Mei 2025, 10.42 WIB
Towa News, Jakarta - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa penguatan nilai tukar rupiah dipicu oleh pelemahan sejumlah data ekonomi dari Amerika Serikat (AS).
Menurut Ariston, "Penguatan rupiah terhadap dolar AS ini karena melemahnya data ekonomi AS yang dirilis semalam," katanya kepada ANTARA di Jakarta, pada hari Jumat.
Salah satu indikator yang mengalami pelemahan adalah indeks manufaktur di wilayah New York yang tercatat menyusut sebesar 9,2 persen, lebih dalam dibandingkan estimasi pasar sebesar 8,2 persen.
Selain itu, berdasarkan laporan Anadolu Agency, inflasi produsen AS juga menunjukkan penurunan pada April 2025. Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI) turun sebesar 0,5 persen secara bulanan (month-to-month/MtM), bertolak belakang dengan ekspektasi pasar yang memprediksi kenaikan sebesar 0,2 persen. Secara tahunan, PPI mengalami kenaikan sebesar 2,4 persen, sedikit lebih rendah dari proyeksi pasar yang berada di angka 2,5 persen.
PPI inti (core PPI) turut mencatatkan penurunan sebesar 0,4 persen MtM pada bulan yang sama, jauh di bawah ekspektasi yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,3 persen.
Sementara itu, data produksi industri AS tidak mengalami perubahan dari Maret 2025, padahal sebelumnya diperkirakan akan tumbuh sebesar 0,2 persen.
Untuk data penjualan ritel AS, tercatat mengalami kenaikan tipis sebesar 0,1 persen MtM, lebih rendah dibandingkan perkiraan pasar sebesar 0,3 persen. Kenaikan penjualan ini terutama ditopang oleh peningkatan pada sektor layanan makanan dan minuman sebesar 1,2 persen, toko bahan bangunan dan peralatan taman sebesar 0,8 persen, toko furnitur serta toko elektronik dan peralatan masing-masing naik sebesar 0,3 persen. Namun, terdapat penurunan signifikan pada penjualan di toko perlengkapan olahraga, hobi, alat musik, dan buku sebesar 2,5 persen serta di toko swalayan sebesar 2,1 persen.
"Ini (melemahnya data-data ekonomi AS) membuka ekspektasi pasar untuk pemangkasan suku bunga acuan AS di bulan Juni," ujarnya menambahkan.
Sebagai dampaknya, rupiah dibuka menguat pada perdagangan Jumat pagi di Jakarta. Nilai tukarnya naik sebesar 84 poin atau 0,51 persen, dari sebelumnya Rp16.529 menjadi Rp16.445 per dolar AS.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
DPR RI Resmi Sahkan UU APBN 2026 Rp...
Towa News | 23 September 2025, 14.41 WIB
Komisi III DPR: Minta Polri Cabut Patwal untuk...
Towa News | 23 September 2025, 10.27 WIB
RDP Dengan Angkasa Pura dan Garuda Indonesia, Kawendra...
Towa News | 23 September 2025, 08.09 WIB
Kementrian HAM Minta DPR Selaraskan Revisi KUHAP dengan...
Towa News | 22 September 2025, 13.13 WIB
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri
Towa News | 22 September 2025, 10.31 WIB
Panglima TNI Larang Jajaran Pakai Strobo Sembarangan
Towa News | 22 September 2025, 10.06 WIB
Presiden Prabowo Tetapkan Kenaikan Gaji ASN, Guru, Dosen,...
Towa News | 22 September 2025, 09.50 WIB
Prabowo Berpidato di Sidang Umum PBB, Melanjutkan Jejak...
Towa News | 22 September 2025, 09.31 WIB
Presiden Prabowo Teken Perpres, Tetapkan IKN Jadi Ibu...
Towa News | 20 September 2025, 13.47 WIB
Prabowo Bertolak ke Jepang dan New York, Menlu...
Towa News | 20 September 2025, 09.12 WIB