Prabowo: Banyak Kekuatan - Kekuatan yang Tak Ingin Indonesia Kuat, tidak Eksis dan Terpecah Belah

Dipublish oleh Admin | 17 Mei 2025, 09.24 WIB

Prabowo: Banyak Kekuatan - Kekuatan yang Tak Ingin Indonesia Kuat, tidak Eksis dan Terpecah Belah
Presiden Prabowo resmikan produksi awal Lapangan Minyak Forel dan Terubuk di Natuna secara hybrid dari Istana Merdeka, 16 Mei 2025. Sumber : BPMI Setpres/Cahyo

Towa News, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa terdapat berbagai kekuatan yang ingin melihat Indonesia terpecah dan tidak berkembang menjadi negara yang kuat. Ia mengingatkan masyarakat akan ancaman tersebut karena Indonesia memiliki potensi besar dan kekayaan alam yang melimpah.

Pernyataan ini disampaikannya dalam acara peresmian produksi perdana lapangan minyak Forel dan Terubuk di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Jumat (16/5/2025). Prabowo menilai bahwa dimulainya produksi dua proyek migas ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia adalah negara yang kaya.

"Kita resmikan kali ini membuktikan bahwa kita punya masa depan yang gemilang, masa depan yang cerah. Justru karena kekayaan kita, justru karena masa depan kita gemilang, kita harus waspada karena banyak kekuatan-kekuatan yang tidak ingin Indonesia kuat, banyak kekuatan sudah ratusan tahun ingin Indonesia tidak eksis ingin Indonesia terpecah belah," ujarnya sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/5/2025).

Ia pun menegaskan pentingnya pembangunan berkelanjutan untuk memperkuat bangsa, dan meminta semua pihak untuk terus bekerja demi mewujudkan masa depan yang aman dan makmur bagi generasi mendatang.

"Kita buktikan hari demi hari sebagaimana saudara buktikan hari ini bahwa kita mampu kita bekerja terus kita memperkuat diri sehingga kita amankan masa depan untuk anak-anak dan cucu-cucu kita," kata Prabowo Subianto menambahkan.

Prabowo menyoroti urgensi kemandirian dalam hal energi dan pangan sebagai pilar penting bagi ketahanan nasional. Menurutnya, negara yang mampu mencukupi kebutuhan energi dan pangannya sendiri akan lebih tangguh dan tidak mudah ditekan oleh kekuatan asing.

"Kita sangat membutuhkan kondisi swasembada energi ini, sama dengan swasembada pangan. Apabila sebuah negara swasembada pangan dan swasembada energi bangsa itu akan sangat kuat, bangsa itu tidak bisa diganggu oleh bangsa lain, bangsa itu akan survive menghadapi keadaan manapun," tuturnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyatakan bahwa proyek migas di Natuna merupakan salah satu langkah strategis menuju kemandirian energi. Dengan produksi dalam negeri, Indonesia dapat menghemat devisa yang sangat besar dan meningkatkan kekuatan ekonomi nasional.

"Kalau kita mampu mencapai swasembada energi kita akan menghemat puluhan miliar US Dollar, ratusan triliun uang kita tidak perlu mengalir keluar bangsa Indonesia, ekonomi kita akan kuat lebih banyak dana uang yang bisa dinikmati oleh rakyat kita," ujar Prabowo.

Presiden juga memberikan apresiasi terhadap capaian proyek ini, yang menurutnya menunjukkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia dalam bidang teknologi migas. Ia menekankan bahwa dominasi komponen dalam negeri mendekati 100 persen adalah bukti bahwa bangsa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam bidang strategis ini.

Baginya, penguasaan teknologi ekonomi adalah kunci untuk menjamin masa depan suatu bangsa.

"Saudara-saudara adalah pahlawan-pahlawan bangsa di bidang energi, saudara mengangkat kapasitas bangsa, saudara mempertahankan harkat dan wibawa bangsa Indonesia. Terima kasih atas prestasi dan jerih payah saudara-saudara sekalian," ucap Prabowo.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video