Partisipasi Indonesia di KTT BRICS 2025, Sejarah Baru Diplomasi Tanah Air

Dipublish oleh Tim Towa | 08 Juli 2025, 10.54 WIB

Partisipasi Indonesia di KTT BRICS 2025, Sejarah Baru Diplomasi Tanah Air
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memberikan keterangannya di Rio de Janeiro, pada Senin, 7 Juli 2025 Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr

Towa News, Rio de Janeiro, Brasil – Kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, pada 6-7 Juli 2025, menandai tonggak penting dalam sejarah hubungan luar negeri Indonesia. Partisipasi ini merupakan kali pertama Indonesia resmi bergabung sebagai anggota penuh BRICS.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, dalam keterangannya di Rio de Janeiro pada Senin, 7 Juli 2025, mengungkapkan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam KTT BRICS tahun ini merupakan inisiasi langsung dari Presiden Prabowo. "Ini artinya ada sejarah baru Indonesia secara resmi mengikuti KTT BRICS yang pertama kali. Dan ini adalah inisiasi dari Bapak Presiden," ujarnya.

Menurut Seskab Teddy, Indonesia telah diterima dan didukung oleh negara-negara anggota BRICS pada tahun yang sama, sebelum akhirnya secara resmi menjadi anggota penuh. Dengan bergabungnya Indonesia, jumlah anggota BRICS kini bertambah menjadi 10 negara resmi, dari sebelumnya 5 negara. "Dari awalnya BRICS 5 negara, kemudian berkembang sehingga Indonesia menjadi anggota resmi ke 10 dari 11. Jadi satu Arab Saudi belum resmi," jelasnya.

Prinsip diplomasi Presiden Prabowo yang mengutamakan kolaborasi dan memperbanyak kawan menjadi landasan keputusan ini. "Pak Presiden beliau dari dulu menganut seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Sehingga bagaimana caranya Indonesia berkolaborasi, kemudian sebanyak mungkin bergabung dengan organisasi-organisasi, sehingga inilah BRICS salah satunya yang kita bergabung," tambah Seskab Teddy.

BRICS saat ini merepresentasikan hampir separuh populasi dunia dan menyumbang sekitar 35 persen dari produk domestik bruto (PDB) global. KTT BRICS 2025 dihadiri oleh 28 negara, termasuk 10 anggota BRICS, 10 negara mitra, dan 8 negara tamu. "Dan ini banyak sekali yang antri untuk masuk BRICS. Dan ini menunjukkan bahwa Indonesia makin didengar, makin diperhatikan, makin dipandang, dan makin dibutuhkan di dunia global," pungkas Seskab Teddy.

Partisipasi aktif Indonesia dalam forum internasional seperti BRICS diharapkan dapat semakin memperkuat posisi strategis negara di kancah global, serta membuka peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai sektor.

 

Sumber: BPMI Setpres

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video