Kawendra Gerindra Meminta Maaf dan Setuju Tunjangan Rumah DPR di Hentikan

Dipublish oleh Tim Towa | 30 Agustus 2025, 22.56 WIB

Kawendra Gerindra Meminta Maaf dan Setuju Tunjangan Rumah DPR di Hentikan
Kawendra Lukistian Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra ( foto: istimewa)

Towa News, Jakarta - Gelombang demonstrasi yang melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir telah menimbulkan tragedi yang mengharukan. Tragedi terbesar terjadi di Makassar, di mana pembakaran gedung DPRD oleh massa mengakibatkan korban jiwa, termasuk seorang pegawai DPRD bernama Abay yang terjebak dalam insiden tersebut.

Merespons kejadian yang mengguncang tersebut, Anggota Komisi VI DPR dari Partai Gerindra, Kawendra Lukistian, menyampaikan belasungkawa mendalam sekaligus seruan untuk menyalurkan aspirasi secara damai.

Permohonan Maaf dan Seruan Damai

Dalam pernyataan resminya pada Sabtu (30/8/25), Kawendra menegaskan pentingnya menghormati hak hidup sebagai hak asasi manusia yang paling fundamental.

"Kehidupan adalah hak asasi tertinggi, kehilangan nyawa tak pernah layak dijadikan harga atas alasan apa pun. Saya secara pribadi maupun sebagai kader Pak Prabowo memohon maaf sebesar-besarnya atas segala ketidaksempurnaan kami di DPR," kata Kawendra.

Politisi Gerindra ini juga mengingatkan pentingnya menjaga cara penyampaian aspirasi agar tetap dalam koridor yang beradab dan tidak merugikan masyarakat luas.

"Menyampaikan aspirasi tentu silakan, tapi jangan rusak fasum, jangan menjarah, jangan bakar gedung pemerintahan. Ingat, di dalamnya masih ada rakyat yang bekerja sebagai staf, office boy, kurir, dan lainnya," tambahnya.

Dukungan Evaluasi Tunjangan Rumah DPR

Salah satu isu kontroversial yang menjadi sorotan publik adalah kebijakan tunjangan rumah untuk anggota DPR. Menanggapi tekanan dan kritik masyarakat, Kawendra menyatakan dukungannya untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan tersebut.

"Saya mendukung penuh jika tunjangan rumah dewan dievaluasi. Kritik masyarakat adalah cermin agar kami memperbaiki diri," tegasnya.

Sikap ini menunjukkan adanya kesediaan dari sebagian anggota DPR untuk mendengarkan suara rakyat dan melakukan introspeksi terhadap kebijakan-kebijakan yang menuai kontroversi.

Belasungkawa untuk Keluarga Korban

Kawendra mengakhiri pernyataannya dengan menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga-keluarga yang kehilangan anggota keluarga dalam tragedi tersebut.

"Saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan. Atas nama pribadi maupun kader Pak Prabowo, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan kami. Semoga Allah SWT menguatkan bangsa Indonesia, memberi kekuatan bagi para keluarga korban, dan senantiasa melindungi kita semua," ujarnya.

Pernyataan Kawendra ini mencerminkan upaya untuk meredakan ketegangan dan membangun jembatan komunikasi antara wakil rakyat dengan masyarakat di tengah situasi yang memanas. Langkah selanjutnya akan sangat dinantikan publik, terutama terkait implementasi evaluasi tunjangan rumah DPR yang telah dijanjikan.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video