Dipublish oleh Admin | 16 Juni 2025, 09.32 WIB
Towa News, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka mengakui bahwa negaranya belum terlibat dalam konflik antara Israel dan Iran, namun tidak menutup kemungkinan untuk ikut campur di kemudian hari. Dalam wawancaranya dengan ABC News pada Minggu (15/6), Trump menyatakan, "Kami tidak terlibat di dalamnya (perang Israel-Iran). Ada kemungkinan kami bisa terlibat. Namun saat ini kami tidak terlibat." Saat ditanya mengenai tenggat waktu bagi Iran untuk memulai perundingan, Trump menegaskan tidak ada batas waktu tertentu, namun menyebut bahwa Iran tengah menjajaki kesepakatan. "Mereka sedang berbicara. Mereka ingin membuat kesepakatan. Mereka terus berbicara," tambahnya.
Sementara itu, tudingan keras datang dari pihak Iran. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menuding bahwa serangan Israel ke Teheran tidak mungkin terjadi tanpa restu dan dukungan dari Amerika Serikat. Araghchi mengklaim Iran telah memiliki bukti kuat dan terdokumentasi mengenai dukungan militer AS, termasuk fasilitas dan logistik dari pangkalan mereka di kawasan tersebut, yang menurutnya digunakan oleh Israel dalam menyerang Iran.
Araghchi juga menyebut bahwa Trump sendiri secara eksplisit menyatakan mengetahui serangan tersebut, yang membuat Iran meyakini bahwa AS merupakan mitra aktif dalam agresi militer tersebut. "Oleh karena itu, menurut pendapat kami, AS adalah mitra dalam serangan ini dan harus menerima tanggung jawabnya," kata Araghchi dalam konferensi pers di Teheran.
Pemerintah Iran pun mengungkap bahwa pihaknya telah menerima sejumlah pesan tidak langsung dari Amerika Serikat, yang membantah keterlibatan mereka dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran di Natanz. Namun Iran tidak percaya dengan klaim tersebut, karena disebut bertentangan dengan bukti-bukti yang dimiliki. Araghchi mendesak pemerintah AS agar secara jelas menyatakan posisinya dan mengecam serangan terhadap fasilitas nuklir yang menurutnya bersifat damai.
"Tindakan ini dikutuk berdasarkan hukum internasional, dan harapan kami adalah pemerintah AS, untuk membuktikan itikad baiknya terkait senjata nuklir, akan mengutuk serangan terhadap fasilitas nuklir dan menjauhkan diri dari konflik ini," pungkasnya. Ketegangan antara Iran dan Israel pun semakin memanas, dengan bayang-bayang keterlibatan AS mulai menjadi sorotan utama dalam dinamika konflik di kawasan Timur Tengah tersebut.
Referensi : CNNIndonesia.com
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Diaspora Indonesia di New York Bangga Presiden Prabowo...
Towa News | 21 September 2025, 10.27 WIB
Sekjen PBB Peringatkan Dunia Tidak Boleh Terintimidasi Israel
Towa News | 20 September 2025, 11.23 WIB
Krisis Politik Melanda Asia-Eropa: PM Jepang Mundur, PM...
Towa News | 13 September 2025, 13.24 WIB
Prabowo-MBZ Bahas Stabilitas Timur Tengah dalam Pertemuan di...
Towa News | 13 September 2025, 08.43 WIB
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Netanyahu Perintahkan Duduki Kota Gaza Segera, Abaikan Usulan...
Towa News | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB