Dipublish oleh Admin | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Towa News, Yerusalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (20/8) malam memerintahkan militer untuk segera menduduki Kota Gaza, meskipun sebelumnya para perunding dari Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat mengajukan usulan gencatan senjata yang telah disetujui Hamas.
Dalam unggahan di platform X, kantor Netanyahu menyebutkan bahwa sebelum mengeluarkan instruksi tersebut, ia telah meminta militer untuk mempercepat rencana merebut benteng Hamas dan mengalahkan kelompok perlawanan Palestina itu.
Di hari yang sama, militer Israel mulai mengirimkan 60.000 surat panggilan untuk tentara cadangan, setelah Menteri Pertahanan Yoav Katz menyetujui pelaksanaan Operasi Gideon’s Chariots 2. Operasi ini merupakan kelanjutan dari agresi sebelumnya yang gagal mencapai tujuan menghancurkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera.
Meski demikian, Israel mengklaim telah menguasai 75 persen wilayah Gaza. Harian Yedioth Ahronoth melaporkan Kabinet Keamanan Israel akan menggelar pertemuan pada Kamis untuk memutuskan apakah melanjutkan negosiasi atau melancarkan operasi penuh merebut Kota Gaza.
Menurut laporan Channel 14, militer Israel kini sudah beroperasi di pinggiran Kota Gaza, termasuk di permukiman Zeitoun dan kawasan Jabalia di Gaza utara. Pasukan Divisi ke-98 juga kembali dikerahkan, sehingga total ada lima divisi yang disiapkan untuk operasi besar-besaran.
Rencana operasi militer tersebut muncul saat perundingan internasional masih berlangsung. Usulan yang diterima Israel pada Senin mencakup gencatan senjata 60 hari, pertukaran tahanan, penempatan ulang pasukan Israel, serta peningkatan bantuan kemanusiaan. Namun, Netanyahu menegaskan Israel tetap menuntut pembebasan 50 sandera secara penuh.
Sejak Oktober 2023, agresi militer Israel telah menewaskan lebih dari 62.100 warga Palestina di Jalur Gaza, sekaligus menghancurkan infrastruktur wilayah tersebut dan memicu bencana kelaparan.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang di Gaza.
Sumber : Anadolu
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB
Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Meninggal Dunia Akibat...
Towa News | 12 Agustus 2025, 18.10 WIB
Australia Akan Mengakui Kedaulatan Negara Palestina di Sidang...
Towa News | 11 Agustus 2025, 17.12 WIB
Korea Selatan Copot Pengeras Suara Propaganda di Perbatasan,...
Towa News | 05 Agustus 2025, 08.58 WIB
Ribuan Warga Thailand Tuntut PM Paetongtarn Shinawatra Mundur...
Towa News | 04 Agustus 2025, 09.29 WIB
CEK FAKTA : Tidak Ada Gerhana Matahari Total...
Towa News | 02 Agustus 2025, 08.22 WIB