Dipublish oleh Tim Towa | 20 September 2025, 11.23 WIB
Towa News, New York -Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan komunitas internasional untuk tidak merasa terintimidasi oleh ancaman Israel terkait konflik Gaza dan upaya pendudukan Tepi Barat.
Pernyataan Guterres ini disampaikan menjelang pertemuan tingkat tinggi PBB minggu depan di New York, di mana Israel telah mengancam akan mencaplok Tepi Barat jika negara-negara Barat mengakui negara Palestina.
Seruan Mobilisasi Internasional
"Kita tidak boleh merasa terintimidasi oleh risiko pembalasan, karena dengan atau tanpa melakukan apa yang kita lakukan, tindakan-tindakan ini akan terus berlanjut dan setidaknya ada peluang untuk memobilisasi komunitas internasional guna menekan agar tindakan-tindakan tersebut tidak terjadi," ujar Guterres seperti dilansir AFP, Sabtu (21/9/2025).
Sekjen PBB menegaskan bahwa situasi saat ini bukan sekadar soal pembalasan terhadap tindakan tertentu, melainkan adanya upaya sistematis pemerintah Israel untuk menghancurkan Gaza dan melakukan aneksasi bertahap di Tepi Barat.
Tingkat Kehancuran Terparah
Guterres, yang telah menjabat sebagai pemimpin badan dunia sejak 2017, menggambarkan kondisi di Gaza sebagai yang terburuk yang pernah disaksikannya.
"Ini adalah tingkat kematian dan kehancuran terburuk yang pernah saya saksikan selama menjabat sebagai sekretaris jenderal, mungkin seumur hidup saya, dan penderitaan rakyat Palestina tak terlukiskan," katanya.
Ia merinci kondisi humaniter yang memprihatinkan, termasuk kelaparan, minimnya layanan kesehatan yang efektif, dan warga yang hidup tanpa tempat tinggal layak di area konsentrasi yang luas.
Posisi Soal Tuduhan Genosida
Meskipun beberapa badan PBB telah menggunakan istilah "genosida" untuk menggambarkan tindakan Israel di Gaza, Guterres menahan diri untuk menggunakan kata tersebut secara resmi.
"Masalahnya adalah bukan fungsi saya untuk menentukan secara hukum soal genosida. Itu bukan wewenang saya," jelasnya. "Tapi, perlu diperjelas, masalahnya bukan pada kata tersebut. Masalahnya adalah realitas di lapangan."
Operasi Militer Terbaru
Sementara itu, militer Israel melancarkan serangan darat baru di Gaza pada Selasa lalu dan telah menginstruksikan penduduk untuk mengungsi ke wilayah selatan. Namun, warga Palestina mengeluhkan tingginya biaya perjalanan dan ketidakpastian tujuan pengungsian.
Guterres juga telah memimpin seruan internasional agar Israel menahan diri dari kampanye intensifnya di Gaza dan membatalkan ancaman serangan yang digambarkannya sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap Kota Gaza.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Diaspora Indonesia di New York Bangga Presiden Prabowo...
Towa News | 21 September 2025, 10.27 WIB
Krisis Politik Melanda Asia-Eropa: PM Jepang Mundur, PM...
Towa News | 13 September 2025, 13.24 WIB
Prabowo-MBZ Bahas Stabilitas Timur Tengah dalam Pertemuan di...
Towa News | 13 September 2025, 08.43 WIB
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Netanyahu Perintahkan Duduki Kota Gaza Segera, Abaikan Usulan...
Towa News | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB
Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Meninggal Dunia Akibat...
Towa News | 12 Agustus 2025, 18.10 WIB