Dipublish oleh Admin | 04 Februari 2025, 04.17 WIB
Towa News, Jakarta – Lima menteri luar negeri dari negara-negara Arab bersama seorang pejabat tinggi Palestina mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio. Dalam surat tersebut, mereka menyatakan penolakan terhadap rencana pemindahan warga Palestina dari Gaza yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Menurut laporan Reuters pada Selasa (4/2/2025), surat itu dikirim pada hari Senin dan ditandatangani oleh Menlu Yordania, Mesir, Arab Saudi, Qatar, serta UEA, bersama penasihat presiden Palestina, Hussein al-Sheikh. Axios pertama kali melaporkan bahwa para diplomat ini bertemu di Kairo pada akhir pekan sebelumnya.
Isi surat tersebut menekankan pentingnya keterlibatan warga Gaza dalam proses rekonstruksi serta menegaskan bahwa hak-hak mereka harus tetap dihormati selama proses tersebut berlangsung.
"Rekonstruksi di Gaza harus dilakukan melalui keterlibatan langsung dan partisipasi rakyat Gaza. Warga Palestina akan tinggal di tanah mereka dan membantu membangunnya kembali," kata surat itu.
"Dan mereka tidak boleh dilucuti haknya selama rekonstruksi karena mereka harus mengambil alih proses tersebut dengan dukungan masyarakat internasional," sambungnya.
Pada 25 Januari, Donald Trump pertama kali mengusulkan agar Yordania dan Mesir menerima warga Palestina yang dipindahkan dari Gaza. Saat ditanya apakah gagasan tersebut dimaksudkan sebagai solusi jangka panjang atau sementara, Trump menjawab: "Bisa jadi salah satunya."
Pernyataan tersebut memicu kekhawatiran lama di kalangan warga Palestina mengenai kemungkinan pengusiran permanen dari tanah mereka. Para kritikus bahkan mengecam usulan itu sebagai bentuk pembersihan etnis. Yordania, Mesir, serta negara-negara Arab lainnya dengan tegas menolak rencana tersebut.
Sementara itu, serangan militer Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 47.000 korban jiwa di pihak Palestina, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza. Israel sendiri menghadapi tuduhan genosida dan kejahatan perang, meskipun klaim tersebut dibantah oleh pemerintahnya. Saat ini, pertempuran telah mereda di tengah gencatan senjata yang masih rapuh.
Referensi : detik.com
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Diaspora Indonesia di New York Bangga Presiden Prabowo...
Towa News | 21 September 2025, 10.27 WIB
Sekjen PBB Peringatkan Dunia Tidak Boleh Terintimidasi Israel
Towa News | 20 September 2025, 11.23 WIB
Krisis Politik Melanda Asia-Eropa: PM Jepang Mundur, PM...
Towa News | 13 September 2025, 13.24 WIB
Prabowo-MBZ Bahas Stabilitas Timur Tengah dalam Pertemuan di...
Towa News | 13 September 2025, 08.43 WIB
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Netanyahu Perintahkan Duduki Kota Gaza Segera, Abaikan Usulan...
Towa News | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB