Dipublish oleh Admin | 30 Januari 2025, 04.45 WIB
Towa News, Jakarta - Sebuah petisi yang menuntut pencabutan gelar Pangeran Wales dari Pangeran William telah mengumpulkan lebih dari 42.000 tanda tangan sejak diluncurkan. Petisi ini dibuat oleh seorang warga Wales yang berpendapat bahwa gelar tersebut melambangkan penindasan sejarah terhadap Wales.
Dilansir Geo TV pada Selasa (28/1/2025), petisi tersebut menyatakan bahwa pemberian gelar kepada Pangeran William dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap rakyat Wales.
"Gelar ini tetap menjadi simbol penindasan historis dan menyiratkan bahwa Wales masih berada di bawah kekuasaan kerajaan, yang merendahkan status Wales sebagai bangsa dan negara," bunyi pernyataan dalam petisi tersebut.
Petisi tersebut juga menyoroti bahwa sejak masa Llywelyn the Last dan Owain Glyndwr, gelar Pangeran Wales selalu diberikan kepada bangsawan Inggris sebagai lambang kekuasaan atas Wales.
Pembuat petisi menegaskan bahwa hingga saat ini, gelar Pangeran Wales yang diberikan kepada anggota kerajaan Inggris tidak memiliki keterkaitan yang tulus dengan negara mereka.
Petisi ini dibuat oleh Dr. Trystan Gruffyadd, warga Pontypridd, Wales, tak lama setelah Raja Charles III memberikan gelar tersebut kepada Pangeran William pada tahun 2022. Sejak saat itu, petisi ini terus mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Melalui platform Change.org, banyak warga menyuarakan protes mereka. Beberapa di antaranya menilai bahwa sejak awal, gelar tersebut sudah menjadi simbol penghinaan.
Salah satu komentar dalam petisi online tersebut menyatakan bahwa gelar Pangeran Wales telah menjadi bentuk penghinaan bagi rakyat Wales sejak pertama kali diperkenalkan.
Gelar tersebut diberikan kepada Pangeran William setelah wafatnya Ratu Elizabeth II pada tahun 2022. Nantinya, gelar ini diperkirakan akan diwariskan kepada putra sulung William, Pangeran George, saat ia naik takhta sebagai raja.
Kontroversi ini menunjukkan adanya ketegangan yang terus berlanjut antara identitas nasional Wales dan tradisi monarki Inggris.
Referensi : detik.com
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Diaspora Indonesia di New York Bangga Presiden Prabowo...
Towa News | 21 September 2025, 10.27 WIB
Sekjen PBB Peringatkan Dunia Tidak Boleh Terintimidasi Israel
Towa News | 20 September 2025, 11.23 WIB
Krisis Politik Melanda Asia-Eropa: PM Jepang Mundur, PM...
Towa News | 13 September 2025, 13.24 WIB
Prabowo-MBZ Bahas Stabilitas Timur Tengah dalam Pertemuan di...
Towa News | 13 September 2025, 08.43 WIB
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Netanyahu Perintahkan Duduki Kota Gaza Segera, Abaikan Usulan...
Towa News | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB