Presiden Prabowo Angkat Diplomasi Damai Indonesia di Forum Dunia, Tekankan Deeskalasi Konflik Iran-Israel

Dipublish oleh Tim Towa | 21 Juni 2025, 11.28 WIB

Presiden Prabowo Angkat Diplomasi Damai Indonesia di Forum Dunia, Tekankan Deeskalasi Konflik Iran-Israel
Foto: BPMI Setpres

Towa News, St. Petersburg, Rusia Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong penyelesaian damai atas konflik global, termasuk ketegangan antara Iran dan Israel serta perang di Ukraina. Hal itu ia sampaikan dalam sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025, yang berlangsung di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, pada Jumat (20/6/2025).

Dalam keterangannya kepada awak media usai pertemuan, Prabowo menyatakan bahwa semua pihak perlu menahan diri dan menurunkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

"Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak," ujar Presiden Prabowo.

Ia juga menyoroti peran besar Rusia dalam dinamika geopolitik di kawasan tersebut, terutama dalam relasinya dengan Iran.

"Tentunya pengaruh Rusia lebih besar di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah Iran. Jadi saya kira peran dari pemerintah Rusia akan sangat besar. Ya semua akan berusaha untuk deeskalasi," ucap Prabowo.

Baca Juga : Indonesia-Rusia Sepakati Empat Kerja Sama Strategis, Prabowo dan Putin Saksikan Penandatanganan

Nonblok dan Diplomasi Aktif

Dalam pidatonya di forum SPIEF, Prabowo kembali menegaskan bahwa Indonesia konsisten memegang prinsip nonblok dan aktif mendorong resolusi damai atas konflik bersenjata. Ia merujuk pada inisiatif Indonesia dua tahun lalu yang mengusulkan gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina.

"Dalam konflik di Ukraina, saya kira dua tahun lalu, kami mengusulkan gencatan senjata segera di tempat. Dan saat itu, tanggapan dari pihak Rusia cukup terbuka, bahkan sangat positif," tuturnya.

Presiden Prabowo juga mencontohkan situasi di Semenanjung Korea sebagai bentuk keberhasilan gencatan senjata dalam menjaga stabilitas meski konflik belum berakhir secara formal.

"Bahkan di Korea saat ini, antara Korea Utara dan Korea Selatan ada zona demiliterisasi yang disupervisi oleh PBB. Perang Korea belum berakhir secara resmi, namun ada kondisi damai yang tercipta," jelasnya.

Baca Juga: Vladimir Putin : Indonesia Negara Berpengaruh, Siap Perkuat BRICS dan Perdagangan Bilateral

Indonesia Dorong Peran Global tanpa Tekanan

Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan terus menjalankan diplomasi aktif demi menjaga perdamaian global, tanpa tunduk pada tekanan geopolitik dari pihak manapun.

Dalam forum SPIEF yang dihadiri pemimpin dunia, pelaku usaha, dan akademisi internasional, Indonesia menegaskan posisinya sebagai negara yang konsisten menyuarakan pendekatan damai terhadap ketegangan global, termasuk dalam isu investasi, stabilitas kawasan, dan keamanan internasional.

Latar Belakang Konflik dan Tanggapan Global

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat dalam beberapa pekan terakhir menyusul aksi saling serang melalui proksi di wilayah Timur Tengah. Konflik ini mengundang kekhawatiran dari banyak pihak terkait potensi eskalasi besar.

Dikutip dari Reuters (20/6), Rusia menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan membuka jalur dialog. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga memperingatkan bahwa konflik baru di Timur Tengah bisa berdampak luas pada keamanan global dan rantai pasok energi dunia.

Setelah menghadiri SPIEF 2025, Presiden Prabowo dijadwalkan kembali ke Indonesia. Lawatan ini juga mencakup pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang turut membahas isu-isu strategis seperti stabilitas Timur Tengah dan peluang kerja sama ekonomi.

 

Sumber :  BPMI Setpres, Reuters

 

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video