Dipublish oleh Admin | 04 April 2025, 10.08 WIB
Towa News, Jakarta– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengeluarkan instruksi kepada Kabinet Merah Putih sebagai respons atas kebijakan tarif baru sebesar 32% yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap barang-barang asal Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing ekspor.
"Presiden Prabowo telah menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk melakukan langkah strategis dan perbaikan struktural serta kebijakan deregulasi yaitu penyederhanaan regulasi dan penghapusan regulasi yang menghambat, khususnya terkait dengan Non-Tariff Barrier," tulis keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dikutip detikcom, Jumat (4/4/2025).
Langkah ini disebut sejalan dengan upaya untuk menarik investor dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. "Hal ini juga sejalan dalam upaya meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pasar dan menarik investasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Langkah kebijakan strategis lainnya akan ditempuh oleh pemerintah Indonesia untuk terus memperbaiki iklim investasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja yang luas," tambah keterangan tersebut.
Sebagai bagian dari respons diplomatik, Indonesia akan mengirim delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan pemerintah AS. Delegasi ini akan menanggapi laporan *National Trade Estimate (NTE) 2025* yang diterbitkan oleh US Trade Representative, yang menjadi dasar kebijakan tarif oleh Trump.
"Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah AS dalam berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan Pemerintah AS," jelas Kemlu RI.
Sementara itu, pemerintah juga tengah menghubungi negara-negara ASEAN, termasuk Malaysia, untuk menentukan sikap bersama atas kebijakan tarif AS. Kemlu menyatakan bahwa tarif 32% ini berdampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke pasar AS.
Pemerintah bersama Bank Indonesia turut mengambil langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta menyiapkan berbagai kebijakan mitigasi atas dampak ekonomi dari kebijakan Trump tersebut.
Diketahui sebelumnya, Presiden Donald Trump menetapkan tarif 32% untuk barang dari Indonesia karena menilai Indonesia mengenakan tarif sebesar 64% terhadap produk asal AS.
Pengenaan tarif tinggi oleh AS dinilai sebagai langkah proteksionis yang dapat memperburuk hubungan dagang bilateral. Para ekonom menyarankan Indonesia memperkuat pasar non-tradisional dan mempercepat perjanjian perdagangan bebas dengan mitra kawasan lain sebagai strategi jangka panjang.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi...
Towa News | 17 Juni 2025, 10.57 WIB
Jalan Indonesia: Dari Nasional hingga Desa
Towa News | 17 Juni 2025, 10.39 WIB
Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Pendidikan Vokasi dan Teknologi...
Towa News | 17 Juni 2025, 09.30 WIB
Hasan Nasbi Buka Suara Soal Pernyataan Fadli Zon...
Towa News | 16 Juni 2025, 15.07 WIB
Retno Marsudi: Manajemen Air Berkelanjutan Kunci Swasembada Pangan...
Towa News | 16 Juni 2025, 12.08 WIB
Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohol Indonesia Tembus...
Towa News | 16 Juni 2025, 11.58 WIB
Kemendagri Lakukan Evaluasi Menyeluruh Usai Presiden Prabowo Ambil...
Towa News | 16 Juni 2025, 10.05 WIB
Presiden Prabowo Bertolak ke Singapura untuk Kunjungan Kenegaraan...
Towa News | 15 Juni 2025, 20.20 WIB
Dasco: Presiden Prabowo Akan Putuskan Polemik Empat Pulau...
Towa News | 14 Juni 2025, 21.46 WIB
Berdasarkan Hasil Survei Litbang Kompas, 78,3% Publik Yakin...
Towa News | 14 Juni 2025, 09.42 WIB