Peta Jalan AI Masuk Uji Publik Agustus 2025, Pemerintah Siapkan Perpres Tata Kelola Kecerdasan Buatan

Dipublish oleh Admin | 04 Agustus 2025, 09.20 WIB

Peta Jalan AI Masuk Uji Publik Agustus 2025, Pemerintah Siapkan Perpres Tata Kelola Kecerdasan Buatan
Foto : Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, Sumber : beritarakyatsumatera.com

Towa News, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menyatakan bahwa draf peta jalan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia akan memasuki tahap uji publik pada Agustus 2025. Penyusunan peta jalan ini saat ini masih dalam proses diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. Hasil dari diskusi tersebut akan disesuaikan dengan indikator pemanfaatan AI yang telah disusun oleh Kemkomdigi, dan akan dirumuskan menjadi dokumen akhir.

“Setelah diskusi selesai pada akhir Juli, rancangan ini akan kami bawa ke tahap uji publik pada bulan Agustus,” jelas Nezar di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Senin.

Seiring dengan itu, pemerintah juga tengah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) mengenai tata kelola kecerdasan buatan, yang saat ini masih dalam tahap harmonisasi dan ditargetkan rampung pada September 2025.

Menurut Nezar, urgensi regulasi AI semakin meningkat karena kemajuan teknologi AI yang kini telah merambah ke ranah physical AI, yakni kecerdasan buatan yang dapat melakukan aksi nyata melalui integrasi dengan teknologi robotik.

Pemerintah juga tengah meninjau kesiapan infrastruktur dan tingkat adopsi AI di berbagai sektor seperti pendidikan, layanan kesehatan, transportasi, keuangan, pertanian, dan pertambangan. AI dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi proses produksi serta mendukung kegiatan belajar-mengajar tanpa mengurangi nilai esensial pendidikan.

Dalam menyusun regulasi tersebut, pemerintah turut mempelajari praktik dari negara lain, termasuk Korea Selatan yang telah mengintegrasikan AI dalam kurikulum pendidikan sejak tingkat dasar. Pengalaman internasional yang dinilai tidak berhasil akan dihindari, sementara praktik yang berhasil akan diadaptasi sesuai konteks Indonesia.

Nezar menegaskan bahwa pemerintah mengadopsi pendekatan yang menyeimbangkan antara mengikuti perkembangan teknologi global dan memperhatikan kebutuhan serta karakteristik lokal Indonesia dalam merancang kebijakan AI.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video