Perkembangan Terbaru Dialog RI-AS Terkait Kebijakan Tarif 32%

Dipublish oleh Admin | 17 April 2025, 10.14 WIB

Perkembangan Terbaru Dialog RI-AS Terkait Kebijakan Tarif 32%
Menlu RI Sugiono dan Menlu AS Marco Rubio berjabat tangan jelang pertemuan bilateral di Washington D.C., Rabu, 16 April 2025. (Sumber: Kementerian Luar Negeri)

Towa News, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyampaikan pembaruan terkait negosiasi mengenai kebijakan tarif timbal balik yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sebelumnya, produk Indonesia yang diekspor ke AS dikenai tarif sebesar 32% pada 2 April, namun penerapan kebijakan tersebut kemudian ditangguhkan selama 90 hari sejak 9 April.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dijelaskan bahwa kedua negara menegaskan kembali komitmen kuat mereka untuk memperkuat kemitraan strategis di berbagai bidang, mencakup politik dan keamanan, perdagangan, hingga investasi. Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan antara Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, pada Rabu waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Sugiono menyampaikan berbagai prioritas serta program Asta Cita milik Presiden Prabowo Subianto. Di antaranya adalah program ketahanan pangan dan energi, pengembangan industri hilir, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia menegaskan bahwa prioritas tersebut membuka peluang nyata bagi kerja sama dengan Pemerintah AS.

Sugiono juga menyampaikan keinginan untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat, termasuk dalam konteks integrasi rantai pasok global. Pemerintah Indonesia mendorong investor AS untuk menanamkan modalnya di sektor-sektor strategis seperti mineral kritis—misalnya nikel—dan sektor penting lainnya.

"Pemerintah Indonesia telah banyak melakukan langkah-langkah deregulasi untuk mempermudah dan menciptakan situasi kondusif bagi investor asing", ujar Sugiono, dikutip Kamis (17/4/2025).

Selain topik ekonomi, kedua menteri luar negeri turut membahas berbagai isu regional dan global, seperti situasi di Laut China Selatan (LCS) dan konflik Palestina. Mereka sama-sama menekankan pentingnya menjunjung tinggi semangat kerja sama dan dialog dalam rangka menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan.

Terkait isu Palestina, Sugiono mengangkat rencana evakuasi sementara terhadap 1.000 warga Gaza. Ia menegaskan bahwa tindakan ini bukanlah bentuk relokasi, karena para pengungsi tersebut akan dipulangkan kembali ke tanah air mereka.

"Pemerintah Indonesia juga siap untuk mengevakuasi sementara sekitar 1.000 warga Palestina di Jalur Gaza yang terluka untuk dirawat di Indonesia. Setelah itu, mereka akan dipulangkan kembali ke Gaza", tambah Sugiono.

Sementara itu, Kedutaan Besar AS di Jakarta juga membagikan beberapa pernyataan dari Rubio dalam pertemuan dengan Sugiono. Dalam keterangannya, disebutkan bahwa kedua menteri menegaskan pentingnya Kemitraan Strategis Komprehensif antara Indonesia dan Amerika Serikat, serta pentingnya kerja sama untuk mendorong terciptanya kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Keduanya juga mendiskusikan upaya untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan, termasuk komitmen terhadap kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional. Rubio turut menekankan pentingnya kampanye maksimal untuk menekan rezim Iran, dalam rangka menghentikan pendanaan terhadap terorisme, pengembangan rudal balistik, serta aktivitas yang bersifat mengganggu stabilitas kawasan.

"Menlu Rubio dan Menlu Sugiono juga membahas tarif timbal balik AS terhadap Indonesia, dan Menlu Rubio menyambut baik upaya Indonesia dalam melakukan reformasi ekonomi menuju hubungan dagang yang adil dan seimbang," tambah siaran pers itu tanpa menjelaskan detil hasil diskusi.


Referensi : www.kemlu.go.id, www.cnbcindonesia.com

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video