Dipublish oleh Admin | 15 Juli 2025, 10.44 WIB
Towa News, New Jersey - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyerukan agar Partai Demokrat lebih tegas dan berani menghadapi tantangan politik di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Pernyataan ini disampaikan Obama dalam acara penggalangan dana tertutup di kediaman Gubernur New Jersey, Phil Murphy, yang berhasil mengumpulkan dana sebesar USD 2,5 juta atau sekitar Rp41 miliar untuk Komite Nasional Demokrat (DNC).
Dalam pidatonya, Obama menekankan pentingnya aksi nyata di tengah ketidakpuasan terhadap kondisi politik saat ini. “Jangan bilang Anda Demokrat tapi hanya mengeluh tanpa berbuat apa-apa. Justru sekarang waktunya turun tangan,” ujarnya di hadapan para donatur dan tokoh partai.
Obama juga menegaskan komitmen terhadap kebebasan sipil. “Kalau Anda peduli pada kebebasan berpendapat, maka Anda harus membelanya meski sulit. Yang kita butuhkan sekarang adalah keberanian,” tegasnya, merujuk pada pentingnya mempertahankan nilai-nilai demokrasi, meskipun dalam situasi politik yang penuh tekanan.
Selain fokus pada politik nasional, Obama mendorong Partai Demokrat untuk mengalihkan perhatian pada pemilihan gubernur dan pemilu lokal sebagai strategi kebangkitan. Ia menyebut kandidat seperti Mikie Sherrill (New Jersey) dan Abigail Spanberger (Virginia) sebagai figur pragmatis yang patut didukung penuh oleh partai.
“Berhenti mencari solusi instan atau sosok penyelamat. Kita sudah punya kandidat hebat. Dukung mereka,” ucap Obama, sembari menyoroti kebutuhan DNC akan pendanaan yang kuat, keahlian digital, dan strategi kampanye yang tajam dalam menghadapi siklus pemilu 2026 dan Pilpres 2028.
Obama juga mengingatkan agar perdebatan ideologis internal tidak menghambat aksi konkret. Ia mencontohkan masalah zonasi dan akses perumahan sebagai isu nyata yang perlu diselesaikan secara praktis, bukan hanya secara ideologis. “Ideologi tidak ada gunanya kalau Anda tidak bisa membangun apa-apa,” ujarnya.
Dalam konteks pemerintahan saat ini, Obama menyuarakan keprihatinan terhadap arah otoriter yang ia nilai mulai menguat di bawah Trump. Ia menilai hilangnya “rem pengaman” dalam tubuh Partai Republik sebagai sinyal bahaya.
“Saya tidak terkejut dengan apa yang dilakukan Trump,” kata Obama. “Tapi yang diminta dari kita sekarang adalah berdiri membela nilai-nilai yang kita anggap benar, meski itu membuat kita tidak nyaman.”
Di akhir pidatonya, Obama tetap menyampaikan nada optimisme. Ia meyakini bahwa jika semua pihak berkontribusi dalam 1,5 tahun ke depan, Partai Demokrat bisa membangun kembali momentum politik dan mengarahkan negara ke jalur yang lebih baik.
“Kita bisa mengubah arah bangsa ini, tapi hanya jika kita semua melakukan bagian kita,” tutupnya.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Diaspora Indonesia di New York Bangga Presiden Prabowo...
Towa News | 21 September 2025, 10.27 WIB
Sekjen PBB Peringatkan Dunia Tidak Boleh Terintimidasi Israel
Towa News | 20 September 2025, 11.23 WIB
Krisis Politik Melanda Asia-Eropa: PM Jepang Mundur, PM...
Towa News | 13 September 2025, 13.24 WIB
Prabowo-MBZ Bahas Stabilitas Timur Tengah dalam Pertemuan di...
Towa News | 13 September 2025, 08.43 WIB
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Netanyahu Perintahkan Duduki Kota Gaza Segera, Abaikan Usulan...
Towa News | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB