Towa News, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana peluncuran Danantara, sebuah badan yang akan mengelola dana investasi dengan nilai mendekati USD 900 miliar atau sekitar Rp 14.568 triliun (dengan kurs USD 16.187 per rupiah). Badan investasi ini dijadwalkan untuk resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025.

Danantara diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia di masa mendatang. Dalam pidatonya saat perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Prabowo menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mengalokasikan sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek strategis yang berkelanjutan serta berdampak besar.

Sektor investasi yang menjadi fokus Danantara mencakup energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan. Prabowo menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah prinsip utama dalam pengelolaan dana yang bersumber dari tujuh BUMN besar, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, dan MIND ID.

Untuk memastikan pengawasan yang ketat, Prabowo melibatkan berbagai pihak, termasuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo serta organisasi keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, dan KWI. Langkah ini menunjukkan komitmen terhadap transparansi dalam pengelolaan aset negara demi kepentingan generasi mendatang.

"Kita harus menjaga ini bersama," ujar Prabowo.

Transparansi dan akuntabilitas menjadi faktor kunci dalam kesuksesan Danantara. Dengan melibatkan banyak pihak dalam pengawasan, diharapkan potensi penyimpangan dapat ditekan, serta dana dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pembangunan nasional.

Keberhasilan Danantara bergantung pada strategi investasi yang tepat dan kemampuannya menarik minat investor asing. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan pengelolaan yang profesional dan transparan agar dapat membangun kepercayaan investor.

Tujuan Pembentukan Danantara

Dengan nilai aset yang dikelola mendekati USD 900 miliar, Danantara berpotensi besar dalam membiayai berbagai proyek infrastruktur, energi terbarukan, dan industri strategis lainnya. Keberadaan badan investasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi serta membuka lebih banyak lapangan kerja di Indonesia.

Meski demikian, keberhasilan Danantara juga sangat bergantung pada kemampuannya dalam mengelola risiko investasi. Pemerintah perlu memastikan bahwa manajemen risiko dilakukan dengan cermat dan terukur agar dapat menghindari potensi kerugian yang bisa berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi.

Danantara diharapkan menjadi model dalam pengelolaan aset negara yang efektif dan efisien. Peluncurannya yang dijadwalkan pada 24 Februari 2025 menjadi langkah strategis untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

Kesimpulan

Peresmian Danantara menjadi tonggak penting bagi pemerintah dalam mengelola aset negara guna mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan pengawasan yang ketat dari berbagai pihak serta strategi investasi yang optimal, Danantara berpeluang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.