Dipublish oleh Admin | 21 Januari 2025, 01.37 WIB
Towa News, Washington - Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, yang sebelumnya sering berselisih dengan Donald Trump, kini menunjukkan hubungan yang berbeda. Ia menghadiri pelantikan Trump, memberikan sumbangan sebesar USD 1 juta untuk acara tersebut, dan menerapkan kebijakan baru yang dianggap menguntungkan Trump.
Zuckerberg baru saja mengumumkan penghentian penggunaan pemeriksa fakta untuk konten di Facebook dan Instagram. Keputusan ini dinilai memberikan kebebasan lebih besar bagi pendukung konservatif Trump untuk menyuarakan opini mereka di media sosial.
Tanda-tanda perubahan sikap Zuckerberg yang sebelumnya condong ke kubu progresif menjadi lebih mendukung Trump telah terlihat sebelumnya. Pada Juli lalu, ia memuji tindakan Trump yang mengangkat tangannya setelah ditembak, menyebutnya sebagai salah satu aksi paling berani yang pernah ia lihat.
Pada bulan yang sama, Meta mencabut pembatasan akun Donald Trump di Facebook dan Instagram, yang sebelumnya diberlakukan setelah kerusuhan di US Capitol pada awal 2021. Langkah ini dilaporkan oleh detikINET yang mengutip NBC, Selasa (21/1/2025).
Kemudian, pada Agustus 2024, Mark Zuckerberg mengkritik pemerintahan Joe Biden karena dianggap menekan Meta untuk menyensor konten terkait pandemi Covid-19.
Setelah Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada November 2024, Zuckerberg langsung menyampaikan ucapan selamat. Sebulan yang lalu, Meta juga menyumbangkan USD 1 juta untuk mendukung acara pelantikan Trump.
Tak berhenti di situ, pekan lalu Mark Zuckerberg menunjuk kader Partai Republik, Joe Kaplan, sebagai Kepala Kebijakan Global di Meta. Selain itu, Dana White, seorang teman lama Donald Trump, juga ditunjuk menjadi anggota Dewan Direksi Meta.
Perubahan sikap Zuckerberg yang begitu cepat ke arah mendukung Trump mengejutkan banyak pihak. "Pengumuman Zuck adalah bentuk penghormatan penuh kepada Trump dan upayanya untuk bersaing dengan Elon Musk," ujar Nina Jankowicz, seorang pakar disinformasi.
Namun, menurut sumber internal Meta, Zuckerberg sebenarnya tidak berpihak pada salah satu kubu politik. "Mark adalah eksekutif yang netral dan tidak partisan. Meski begitu, dia memiliki sejumlah profesional dan eksekutif dari Partai Republik di perusahaannya," ungkap sumber tersebut.
Di masa lalu, Zuckerberg lebih dikenal dekat dengan Partai Demokrat. Bahkan, Barack Obama pernah mengunjungi kantor Facebook. Meski demikian, Zuckerberg tercatat pernah memberikan donasi kepada politisi dari Partai Demokrat maupun Republik.
Referensi : inet.detik.com
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Diaspora Indonesia di New York Bangga Presiden Prabowo...
Towa News | 21 September 2025, 10.27 WIB
Sekjen PBB Peringatkan Dunia Tidak Boleh Terintimidasi Israel
Towa News | 20 September 2025, 11.23 WIB
Krisis Politik Melanda Asia-Eropa: PM Jepang Mundur, PM...
Towa News | 13 September 2025, 13.24 WIB
Prabowo-MBZ Bahas Stabilitas Timur Tengah dalam Pertemuan di...
Towa News | 13 September 2025, 08.43 WIB
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Netanyahu Perintahkan Duduki Kota Gaza Segera, Abaikan Usulan...
Towa News | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB