Dipublish oleh Admin | 16 Januari 2025, 04.06 WIB
Pertukaran Sandera dan Tahanan Pada tahap pertama, sebanyak 33 sandera Israel yang ditawan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 akan dibebaskan. Sandera yang dibebaskan meliputi perempuan sipil, anak-anak, lansia, serta warga yang sakit dan terluka. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina, dengan jumlah total sekitar 1.000 orang yang akan dilepaskan dalam tiga tahap selama periode 42 hari gencatan senjata awal.
Langkah Awal Menuju Perdamaian Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan langkah penting menuju gencatan senjata permanen. “Kami berharap ini akan menjadi halaman terakhir perang, dan kami berharap semua pihak akan berkomitmen untuk melaksanakan semua ketentuan perjanjian ini,” tegasnya.
Pasukan Israel akan menarik diri dari wilayah padat penduduk di Gaza untuk memungkinkan warga Palestina yang mengungsi kembali ke rumah mereka. Di saat yang sama, bantuan kemanusiaan akan meningkat dengan ratusan truk masuk ke Gaza setiap harinya.
Pengawasan Internasional Kesepakatan ini akan diawasi oleh mediator internasional, termasuk Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir, melalui sebuah badan yang berpusat di Kairo. Sheikh Mohammed juga menegaskan pentingnya menjaga ketenangan di Gaza sebelum gencatan senjata berlaku. “Kami berharap bahwa selama beberapa hari ke depan tidak akan ada agresi atau operasi militer apa pun,” katanya.
Rincian yang Masih Dirampungkan Meskipun kesepakatan telah diumumkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa rincian akhir masih dalam proses. Kantor Netanyahu menyatakan bahwa pernyataan resmi dari pemerintah Israel hanya akan dikeluarkan setelah semua rincian selesai disusun. Sementara itu, kabinet Israel masih harus menyetujui kesepakatan ini secara formal.
Tahap-tahap Kesepakatan
- Tahap Pertama: Dimulai pada Minggu (19/1/2025) dengan penghentian pertempuran selama enam minggu, pembebasan sandera tahap awal, dan penarikan pasukan Israel dari area padat penduduk di Gaza.
- Bantuan Kemanusiaan: Penyaluran bantuan akan ditingkatkan secara signifikan.
- Tahap Lanjutan: Negosiasi untuk tahap kedua dan ketiga akan terus dilakukan, mencakup pembebasan sandera dan tahanan tambahan.
Kesepakatan ini mendapat sorotan dunia internasional sebagai langkah signifikan menuju akhir konflik berkepanjangan di Gaza, meskipun tantangan implementasi tetap besar. Semua pihak kini berharap agar proses ini menjadi awal dari perdamaian yang berkelanjutan.
Foto : GETTY IMAGE
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Diaspora Indonesia di New York Bangga Presiden Prabowo...
Towa News | 21 September 2025, 10.27 WIB
Sekjen PBB Peringatkan Dunia Tidak Boleh Terintimidasi Israel
Towa News | 20 September 2025, 11.23 WIB
Krisis Politik Melanda Asia-Eropa: PM Jepang Mundur, PM...
Towa News | 13 September 2025, 13.24 WIB
Prabowo-MBZ Bahas Stabilitas Timur Tengah dalam Pertemuan di...
Towa News | 13 September 2025, 08.43 WIB
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Netanyahu Perintahkan Duduki Kota Gaza Segera, Abaikan Usulan...
Towa News | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB