Indonesia dan Swiss Jajaki Kerja Sama Pendidikan Vokasi dan Energi Terbarukan

Dipublish oleh Admin | 22 Juli 2025, 10.50 WIB

Indonesia dan Swiss Jajaki Kerja Sama Pendidikan Vokasi dan Energi Terbarukan
Sumber : kemdiktisaintek.go.id

Towa News, Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkuat komitmennya dalam pengembangan pendidikan vokasi dan energi terbarukan melalui penjajakan kerja sama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Swiss untuk Indonesia.

“Energi terbarukan dan pendidikan vokasi merupakan dua hal yang sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia. Swiss adalah negara terdepan dalam kedua bidang ini,” ujar Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, saat menerima audiensi Duta Besar Swiss, Olivier Zehnder, di kantor Kemdiktisaintek, Senin (21/7/2025).

Perkuat Pendidikan Vokasi

Wamen Stella menegaskan bahwa sistem pendidikan vokasi di Swiss dapat menjadi acuan bagi Indonesia, terutama dalam hal keterlibatan pihak swasta.
“Keterlibatan swasta dapat dilakukan dari berbagai saluran, seperti melalui institusi pendidikan tinggi, Swiss-Indonesia Chamber of Commerce (SwissCham), dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, diharapkan kerja sama ini dapat menghasilkan sertifikasi resmi yang diakui di Swiss atau Uni Eropa, baik untuk lulusan maupun dosen yang mengikuti program tersebut.
“Swiss merupakan mitra penting karena beberapa hal. Kami sangat ingin memperbaiki persepsi masyarakat Indonesia terhadap pendidikan vokasi, serta mendorong industri untuk lebih dekat dengan perguruan tinggi vokasi,” tambahnya.

Fokus Talenta Muda dan Riset Bersama

Dubes Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder, menekankan pentingnya pembinaan talenta muda agar lebih siap menghadapi dunia kerja.
“Program ini dapat membuka pintu untuk kesempatan kolaborasi yang lebih luas, seperti riset bersama antara politeknik di Indonesia dan universitas ilmu terapan di Swiss,” ungkap Dubes Olivier.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung talenta muda dengan memberikan akses pada gelar dan keterampilan yang meningkatkan peluang kerja.

Dukung Program Prioritas Presiden

Dalam pertemuan tersebut, Kedubes Swiss memaparkan program unggulan Renewable Energy Skills Development (RESD) yang telah berjalan selama empat tahun di lima politeknik Indonesia. Program ini fokus pada pengembangan keahlian di bidang energi berkelanjutan, seperti solar photovoltaic (PV), pembangkit listrik tenaga air, dan teknologi baterai.

Untuk mendukung prioritas Presiden Prabowo, program RESD akan diperluas dengan melibatkan lima politeknik tambahan, khususnya di bidang solar PV dan teknologi baterai.

Kedua pihak sepakat untuk merancang konsep perjanjian kerja sama sambil menunggu pembaruan nota kesepahaman.
“Kami di Kemdiktisaintek akan mengambil langkah-langkah konkrit secara internal maupun eksternal untuk menyukseskan program bersama ini,” tegas Wamen Stella.

Arah Kemitraan Strategis

Kemdiktisaintek optimistis kemitraan strategis dengan Swiss akan memperkuat ekosistem pendidikan vokasi, mendukung transisi energi terbarukan, serta membuka peluang kolaborasi riset dan pertukaran pengetahuan.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Fauzan Adziman, Sekretaris Ditjen Risbang Beny Bandanadjaja, serta perwakilan dari Direktorat Sumber Daya dan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemdiktisaintek.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video