Dipublish oleh Admin | 01 Maret 2025, 10.16 WIB
Towa News, Washington– Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlibat perdebatan terbuka di Gedung Putih terkait perang antara Ukraina dan Rusia.
Dilansir AFP, Sabtu (1/3/2025), Trump dan Zelensky duduk berdampingan di Ruang Oval, Gedung Putih. Perdebatan ini muncul setelah Trump menyatakan bahwa Ukraina harus *"berkompromi"* dalam upaya gencatan senjata dengan Rusia.
"Anda tidak dapat melakukan kesepakatan apa pun tanpa kompromi. Jadi, tentu saja dia harus membuat beberapa kompromi, tetapi mudah-mudahan tidak sebesar yang dipikirkan sebagian orang," ujar Trump.
Trump juga menekankan bahwa AS tengah berupaya *"membuat kesepakatan"* dengan Rusia dan meminta Zelensky untuk lebih menghargai dukungan yang diberikan AS.
"Anda tidak dalam posisi untuk mendikte apa yang akan kami rasakan," balas Zelensky.
Wakil Presiden AS JD Vance yang hadir dalam pertemuan itu turut mengkritik Zelensky, menyebutnya tidak sopan.
Namun, Zelensky dengan tegas menolak usulan Trump. Baginya, tidak ada ruang untuk kompromi dengan Rusia, terutama dengan Presiden Vladimir Putin.
"Tidak ada kompromi dengan pembunuh di wilayah kami," tegas Zelensky.
Zelensky juga menuduh Putin melakukan kejahatan perang. "Orang Rusia gila," serunya.
Trump lantas mengecam pernyataan Zelensky, menuduhnya tidak menunjukkan rasa terima kasih kepada AS yang telah berupaya membantu Ukraina dalam menghadapi Rusia.
"Anda mempertaruhkan nyawa jutaan orang," ujar Trump.
"Anda mempertaruhkan Perang Dunia Ketiga, dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara ini," lanjutnya.
Perdebatan ini berlangsung di hadapan banyak wartawan yang meliput momen panas antara Trump dan Zelensky.
"Saya pikir Presiden Trump ada di pihak kami," ujar Zelensky.
Kebijakan baru Trump menimbulkan kekhawatiran di kalangan sekutu AS. Saat ini, AS mengakhiri dukungan penuh terhadap Ukraina dalam perang melawan Rusia dan lebih berperan sebagai mediator antara kedua negara.
Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara dengan Putin dalam beberapa kesempatan, termasuk melalui telepon pada awal Februari ini. Ia pun memberi tahu Zelensky bahwa gencatan senjata "cukup dekat."
Menanggapi hal itu, Zelensky menantang Trump untuk mengunjungi negaranya yang tengah dilanda perang. "Anda harus datang dan melihat," ujarnya singkat.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Diaspora Indonesia di New York Bangga Presiden Prabowo...
Towa News | 21 September 2025, 10.27 WIB
Sekjen PBB Peringatkan Dunia Tidak Boleh Terintimidasi Israel
Towa News | 20 September 2025, 11.23 WIB
Krisis Politik Melanda Asia-Eropa: PM Jepang Mundur, PM...
Towa News | 13 September 2025, 13.24 WIB
Prabowo-MBZ Bahas Stabilitas Timur Tengah dalam Pertemuan di...
Towa News | 13 September 2025, 08.43 WIB
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Netanyahu Perintahkan Duduki Kota Gaza Segera, Abaikan Usulan...
Towa News | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB