DPR Desak Pembersihan Korupsi di Pertamina, Namun Ingat Pertamina Milik Bangsa Indonesia

Dipublish oleh Admin | 06 Maret 2025, 12.35 WIB

DPR Desak Pembersihan Korupsi di Pertamina, Namun Ingat Pertamina Milik Bangsa Indonesia
Bambang Haryadi (Wakil Ketua Komisi XII DPR-RI)

Towa News, Jakarta,  – Dalam sebuah episode podcast yang disiarkan di kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored, Wakil Ketua Komisi 12 DPR RI, Bambang Haryadi, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap situasi yang dihadapi Pertamina, terutama terkait dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah oknum di perusahaan BUMN tersebut. Dalam diskusi yang penuh dengan nuansa kritis ini, Bambang menekankan pentingnya pembersihan korupsi tanpa mengorbankan keberlangsungan Pertamina sebagai aset vital bangsa.

Bambang Haryadi memulai pernyataannya dengan tegas, "Kita semua marah dan benci kepada oknum Pertamina yang telah melakukan tindak pidana korupsi dan merugikan rakyat. Namun, kita harus ingat bahwa Pertamina itu milik Bangsa Indonesia. Kita dukung pembersihan tikus dan sampah dalam suatu rumah, tapi jangan kita bakar rumahnya!" Di kutip dari  Instagram bbg_haryadi. Pernyataan ini mencerminkan sikapnya yang berimbang, di mana ia mengakui adanya masalah serius di dalam tubuh Pertamina, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan perusahaan yang berperan penting dalam penyediaan energi bagi masyarakat.

Dalam podcast tersebut, Bambang menjelaskan bahwa masalah yang dihadapi Pertamina tidak hanya disebabkan oleh oknum tertentu, tetapi juga terkait dengan regulasi dan struktur organisasi yang ada. Ia menyoroti bahwa undang-undang Migas yang berlaku saat ini perlu direvisi untuk memastikan pengelolaan yang lebih baik dan terintegrasi antara hulu dan hilir. "Kami di DPR berkomitmen untuk mendorong perbaikan tata kelola di sektor migas, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Kami akan terus mengawasi dan mendukung langkah-langkah yang diambil untuk membersihkan Pertamina dari praktik korupsi," tegasnya.

Bambang juga menggarisbawahi bahwa keberadaan Pertamina sebagai perusahaan yang menguasai pangsa pasar energi di Indonesia sangat penting untuk stabilitas ekonomi dan kebutuhan energi nasional. Ia mengingatkan bahwa tindakan tegas terhadap oknum yang terlibat dalam korupsi harus dilakukan tanpa merusak fondasi perusahaan yang telah berkontribusi besar bagi negara. "Kami tidak ingin masyarakat kehilangan akses terhadap energi hanya karena kesalahan segelintir oknum," tambahnya.

Akbar Faizal Uncensored |Bambang Haryadi (Wakil Ketua Komisi XII DPR-RI) & Deviyan Cori (Ekonom Konstitusi/Staf Ahli YLKI).

Dalam konteks ini, Bambang menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya alam. Ia mengajak semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk bersatu dalam mendukung pembersihan korupsi di Pertamina. "Kita harus memastikan bahwa setiap langkah yang diambil untuk memperbaiki tata kelola tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Bambang juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara DPR, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan sistem yang lebih baik dan berkelanjutan. Ia menutup pernyataannya dengan harapan bahwa semua pihak dapat bersatu untuk mendukung pembersihan korupsi dan memperkuat Pertamina sebagai aset bangsa. "Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa Pertamina dapat kembali berfungsi secara optimal dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.

DPR akan terus berupaya untuk memperbaiki tata kelola di sektor energi, sambil tetap menjaga keberlangsungan Pertamina sebagai perusahaan yang vital bagi perekonomian dan kebutuhan energi nasional. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan Pertamina dapat kembali berfungsi secara optimal dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video