Dipublish oleh Admin | 21 Januari 2025, 07.35 WIB
Towa News, Jakarta - 21 Januari 2025 Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, melalui tim transisi pemerintahannya, dikabarkan mempertimbangkan rencana untuk merelokasi sementara sejumlah warga Gaza yang menjadi korban perang ke Indonesia. Informasi ini diungkapkan oleh NBC News dalam wawancara eksklusif dengan seorang pejabat anonim dari tim transisi Trump.
Rencana ini muncul di tengah proses pemulihan pascaperang di Gaza setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Pejabat tersebut menekankan pentingnya memberikan harapan dan perbaikan kondisi hidup bagi warga Gaza untuk menghindari potensi pemberontakan. "Jika kita tidak membantu warga Gaza, jika kita tidak membuat hidup mereka lebih baik, jika kita tidak memberi mereka harapan, akan ada pemberontakan," ujar sumber tersebut, seperti dikutip dari NBC News pada Senin (20/1).
Kunjungan Utusan Khusus ke Timur Tengah
Utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, disebut akan segera mengunjungi Gaza dalam waktu dekat untuk memantau dinamika di lapangan. "Anda harus melihatnya, Anda harus merasakannya," ungkap pejabat tersebut kepada Times of Israel. Kehadiran Witkoff bertujuan memastikan keberlanjutan kesepakatan gencatan senjata serta menangani kemungkinan upaya pembatalan perjanjian.
Sikap Indonesia
Terkait laporan ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Soemirat, menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah menerima pemberitahuan resmi mengenai rencana relokasi tersebut. "Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apa pun mengenai hal ini," ucap Roy pada Senin (20/1).
Dalam pernyataan tertulis yang diterima oleh redaksi Kompas TV pada Selasa (21/1), Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa segala bentuk relokasi warga Gaza tidak dapat diterima. "Upaya untuk mengurangi penduduk Gaza hanya akan mempertahankan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina dan sejalan dengan strategi yang lebih besar yang bertujuan untuk mengusir orang Palestina dari Gaza," demikian pernyataan resmi tersebut.
Indonesia menegaskan kembali posisinya bahwa gencatan senjata di Gaza harus dimanfaatkan untuk memulai dialog dan negosiasi menuju solusi dua negara, sebagaimana diatur dalam hukum dan parameter internasional yang berlaku.
Solusi Jangka Panjang di Gaza
Tim transisi Trump menyatakan bahwa rencana relokasi ini merupakan bagian dari upaya solusi jangka panjang untuk menstabilkan wilayah Gaza. Namun, berbagai pihak termasuk Indonesia menilai bahwa solusi jangka panjang seharusnya difokuskan pada upaya diplomasi untuk menyelesaikan konflik secara menyeluruh.
Sumber: NBC News, Kompas TV
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
PM Singapura Yakin Terhadap Kekuatan Ekonomi Indonesia, Sepakati...
Towa News | 17 Juni 2025, 08.53 WIB
Presiden Prabowo dan PM Wong Tegaskan Komitmen Perdamaian...
Towa News | 17 Juni 2025, 08.32 WIB
Trump Akui AS Tidak Terlibat Perang Israel-Iran Saat...
Towa News | 16 Juni 2025, 09.32 WIB
Satu-Satunya Korban Selamat dari Kecelakaan Air India 171,...
Towa News | 14 Juni 2025, 10.34 WIB
Iran Luncurkan Serangan Balasan ke Israel, Rudal Hantam...
Towa News | 14 Juni 2025, 09.18 WIB
Pesawat Air India Jatuh Tak Lama Setelah Lepas...
Towa News | 12 Juni 2025, 20.03 WIB
Sindir AS, Pendiri Huawei : Tidak Perlu Khawati...
Towa News | 11 Juni 2025, 09.14 WIB
Trump Kerahkan Marinir dan Garda Nasional, Dua WNI...
Towa News | 10 Juni 2025, 10.57 WIB
International Energy Agency (IEA) Peringatkan Ledakan Energi AI...
Towa News | 09 Juni 2025, 08.35 WIB
Elon Musk Kecam RUU Ekonomi Trump: “Aib Memalukan”
Towa News | 05 Juni 2025, 10.12 WIB