Dipublish oleh Tim Towa | 14 Juli 2025, 08.42 WIB
Towa News, Belgia - Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Markas Uni Eropa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). Pertemuan bilateral tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, termasuk kemudahan akses visa Schengen bagi warga negara Indonesia dan penyelesaian negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang telah berlangsung selama satu dekade.
Dalam pernyataan pers bersama, Ursula von der Leyen menyampaikan bahwa Komisi Eropa telah mengambil keputusan untuk menerapkan kebijakan cascade visa bagi Indonesia. Kebijakan ini memungkinkan WNI yang telah berkunjung ke Uni Eropa setidaknya dua kali untuk memenuhi syarat mendapatkan visa Schengen multientry, sehingga memperlancar mobilitas kunjungan, investasi, hingga kegiatan pendidikan di negara-negara Eropa.
“Mulai sekarang ke depan, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat untuk mendapatkan visa Schengen multientry. Ini akan memudahkan mereka untuk berkunjung, berinvestasi, belajar, dan menjalin koneksi,” ujar Ursula.
Kebijakan cascade visa merupakan sistem pemberian visa jangka panjang yang didasarkan pada rekam jejak perjalanan, sehingga pemohon tidak perlu mengurus visa berulang kali setiap akan berkunjung ke Eropa.
Presiden Prabowo menyambut baik keputusan tersebut dan menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat Presiden Ursula von der Leyen. Ia menyebut pertemuan tersebut mencerminkan pentingnya hubungan Indonesia-Uni Eropa yang saling menguntungkan.
“Saya ingin mengatakan bahwa hari ini kita telah mencapai terobosan setelah 10 tahun negosiasi. Kita telah menyelesaikan perjanjian IEU-CEPA yang pada dasarnya merupakan perjanjian perdagangan bebas,” ujar Prabowo.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kemitraan dengan Uni Eropa dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menyebut Eropa sebagai kawasan yang unggul dalam bidang teknologi, sains, dan keuangan, serta mitra strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi dan geopolitik global.
“Indonesia adalah bagian besar dari ASEAN. Kemitraan antara Eropa dan Indonesia akan menjadi kontribusi penting bagi kestabilan ekonomi dan geopolitik dunia,” ucapnya.
Pertemuan ini juga menandai langkah konkret dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Uni Eropa melalui peningkatan kerja sama di sektor perdagangan, mobilitas masyarakat, dan kebijakan luar negeri berbasis saling pengertian.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Diaspora Indonesia di New York Bangga Presiden Prabowo...
Towa News | 21 September 2025, 10.27 WIB
Sekjen PBB Peringatkan Dunia Tidak Boleh Terintimidasi Israel
Towa News | 20 September 2025, 11.23 WIB
Krisis Politik Melanda Asia-Eropa: PM Jepang Mundur, PM...
Towa News | 13 September 2025, 13.24 WIB
Prabowo-MBZ Bahas Stabilitas Timur Tengah dalam Pertemuan di...
Towa News | 13 September 2025, 08.43 WIB
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Netanyahu Perintahkan Duduki Kota Gaza Segera, Abaikan Usulan...
Towa News | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB