China Kembalikan Boeing 737 MAX Milik Maskapai Xiamen Airlines, Perang Dagang dengan AS Makin Memanas

Dipublish oleh Admin | 21 April 2025, 06.32 WIB | Dilihat 123 Kali

China Kembalikan Boeing 737 MAX Milik Maskapai Xiamen Airlines, Perang Dagang dengan AS Makin Memanas
Boeing 737 MAX Xiamen Airlines, Sumber : aviationsourcenews.com

Towa News, Jakarta - Pesawat jet Boeing 737 MAX milik maskapai Xiamen Airlines dari China telah dikembalikan ke Amerika Serikat di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara kedua negara besar tersebut.

Dilansir dari CNN International pada Senin (21/4/2025), pesawat itu telah tiba di Bandara Internasional King County, yang juga dikenal sebagai Boeing Field di Seattle, pada Minggu (20/4/2025) pukul 18:11 waktu setempat. Pesawat tersebut masih mengenakan livery Xiamen Airlines.

Jet ini menempuh perjalanan sejauh sekitar 8.000 kilometer atau 5.000 mil dengan berhenti untuk mengisi bahan bakar di Guam dan Hawaii. Pesawat itu adalah salah satu dari beberapa unit 737 MAX yang sebelumnya berada di fasilitas penyelesaian akhir milik Boeing di Zhoushan, China, menunggu proses akhir sebelum diserahkan ke maskapai lokal.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Boeing maupun Xiamen Airlines mengenai siapa yang memutuskan pemulangan pesawat ke AS.

Langkah pemulangan ini dianggap sebagai indikasi terbaru dari memburuknya hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China, terutama terkait sektor penerbangan.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump telah menaikkan tarif dasar impor produk asal China menjadi 145%. Sebagai balasan, pemerintah China menerapkan tarif hingga 125% untuk berbagai produk dari AS.

Kondisi ini berpotensi menghambat maskapai China dalam menerima pesawat Boeing, mengingat harga pasar satu unit 737 MAX berkisar US$55 juta atau sekitar Rp927 miliar, menurut analisis dari konsultan penerbangan IBA.

Pengembalian jet ini mencerminkan terganggunya arus pengiriman pesawat akibat berakhirnya era bebas tarif dalam industri penerbangan global yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Situasi ini terjadi ketika Boeing baru mulai bangkit dari larangan pengiriman 737 MAX selama hampir lima tahun dan ketegangan perdagangan sebelumnya yang sempat mereda.

Ketidakpastian akibat kebijakan tarif yang berubah-ubah membuat pengiriman pesawat menjadi tidak menentu. Beberapa pimpinan maskapai menyatakan bahwa mereka lebih memilih menunda pengambilan pesawat baru daripada harus membayar tarif bea masuk yang tinggi.


Referensi : www.cnbcindonesia.com

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video