Dipublish oleh Tim Towa | 25 Juli 2025, 13.17 WIB
Towa News, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menjalin kerja sama dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI)/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk melindungi pekerja migran Indonesia dari ancaman narkoba, baik di dalam maupun luar negeri.
Kerja sama ini disampaikan dalam kegiatan pembinaan dan peningkatan kinerja pegawai di lingkungan KP2MI yang diselenggarakan di Pusat Pendidikan Teritorial (Pusdikter) TNI Angkatan Darat, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/7/2025).
Kerja Sama Lintas Sektor
Sekretaris Utama BNN Inspektur Jenderal Polisi Tantan Sulistyana menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam melindungi pekerja migran Indonesia dari sindikat narkotika internasional.
"Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan pegawai KP2MI/BP2MI semakin memahami tantangan narkotika dan dapat mendukung upaya BNN dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih narkoba," ujar Irjen Pol. Tantan, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Menurut Tantan, pekerja migran Indonesia rentan menjadi sasaran sindikat narkotika, baik sebagai kurir maupun pengguna. Oleh karena itu, perlindungan komprehensif dari berbagai instansi terkait sangat diperlukan.
Strategi Pemberantasan Narkoba
Dalam kegiatan tersebut, Tantan menjelaskan perkembangan terbaru peredaran gelap narkotika dan tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai pasar potensial jaringan sindikat internasional. Ia juga memaparkan kebijakan dan strategi BNN sebagai institusi utama dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Arah kebijakan BNN yang disampaikan meliputi penguatan kerja sama perbatasan, pengawasan jalur laut, pemberantasan laboratorium gelap narkotika atau clandestine laboratory, hingga penanganan tindak pidana pencucian uang (TPPU) hasil bisnis narkotika.
Program Rehabilitasi
Selain aspek penindakan, Tantan juga menguraikan upaya rehabilitasi sebagai langkah penanganan bagi penyalahguna narkotika. Program ini dilaksanakan melalui jaringan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), klinik pratama, balai rehabilitasi, fasilitas kesehatan, dan lembaga sosial yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kegiatan pembinaan ini diikuti oleh 122 peserta yang terdiri dari pejabat eselon I, eselon II, eselon III, serta pejabat fungsional Ahli Madya KP2MI/BP2MI.
Kehadiran Sekretaris Utama BNN dalam forum tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat pemahaman pegawai BP2MI terhadap isu peredaran dan penyalahgunaan narkotika yang semakin kompleks.
Sumber: ANTARA
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Mentan Ungkap Peredaran Pupuk Palsu Sebabkan Potensi Kerugian...
Towa News | 26 Juli 2025, 08.30 WIB
Pemerintah Perpanjang Insentif PPN DTP 100 Persen untuk...
Towa News | 26 Juli 2025, 08.12 WIB
Pemerintah Bantah Kabar Pajak Amplop Kondangan, Mensesneg: Belum...
Towa News | 26 Juli 2025, 08.01 WIB
Pemerintah Indonesia Siapkan Mitigasi WNI di Tengah Ketegangan...
Towa News | 26 Juli 2025, 07.52 WIB
Sufmi Dasco: DPR Serahkan Penanganan Kasus Eks-Marinir yang...
Towa News | 25 Juli 2025, 18.14 WIB
DPR Bahas Usulan Pembentukan Pansus Haji, Sufmi Dasco:...
Towa News | 25 Juli 2025, 18.02 WIB
Dasco Menanggapi Ketegangan Kamboja-Thailand: WNI Di Minta Tetap...
Towa News | 25 Juli 2025, 17.57 WIB
BPS: Angka Kemiskinan Indonesia Turun Menjadi 8,47%
Towa News | 25 Juli 2025, 15.37 WIB
BPS Tetapkan Garis Kemiskinan Indonesia Rp20.305 per Hari
Towa News | 25 Juli 2025, 13.00 WIB
DPR Minta Transfer Data RI-AS Harus Tunduk UU...
Towa News | 25 Juli 2025, 12.56 WIB