Dipublish oleh Admin | 20 Januari 2025, 05.32 WIB
Towa News, Los Angeles - Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka setelah mendapat kritik tajam akibat aksinya merekam konten di depan rumah korban kebakaran di Los Angeles yang terjadi pada 7 Januari 2025. Kejadian ini menuai sorotan publik, mengingat rumah yang menjadi lokasi rekaman telah rata dengan tanah, sementara pemilik rumah dan keluarganya masih dalam suasana duka.
Tindakan Uya Kuya, yang saat ini menjabat sebagai wakil rakyat, memicu kegeraman banyak pihak. Netizen menilai aksi tersebut tidak menunjukkan empati dan dianggap memanfaatkan tragedi untuk kepentingan pribadi.
Melalui akun Instagram-nya, Uya Kuya menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf. "Mohon maaf atas kegaduhan dan kesalahan saya ini, semoga ini jadi pembelajaran buat kita," tulisnya, dikutip pada Minggu, 19 Januari 2025.
Uya menjelaskan bahwa tujuan utamanya membuat konten di Altadena, lokasi kebakaran, adalah untuk memberikan informasi terkini sekaligus meluruskan hoaks yang beredar, termasuk video manipulasi berbasis AI tentang insiden tersebut.
Menurutnya, proses pengambilan gambar dilakukan di area publik seperti trotoar dan pinggir jalan dengan pengawasan aparat setempat. "Di situ banyak polisi, FBI, dan national guard dan kita bersama puluhan orang lainnya yang juga mengambil video di jalan sana, dipersilakan mengambil gambar selama itu di public space, sidewalk, pinggir jalan, dan tidak masuk properti orang. Dan kita lakukan di sidewalk pinggir jalan sesuai arahan aparat," jelas Uya Kuya.
Meski demikian, ia mengakui kesalahannya karena tidak meminta izin kepada pemilik rumah yang belakangan diketahui adalah korban kebakaran tersebut. Setelah mendapat teguran langsung, Uya segera menghentikan proses rekaman dan menghapus video yang telah dibuat.
"Kita sudah meminta maaf juga pada yang bersangkutan karena sebelumnya orang tersebut tidak ada di sana dan kita juga nggak tahu kalau dia pemilik rumah, sebelum dia menegur kita," ujar Uya.
Uya juga membantah tuduhan memanfaatkan kesedihan korban untuk keuntungan pribadi. Ia menyebut video yang viral di TikTok melalui akun @camr1517 telah diedit sehingga tidak menampilkan keseluruhan kejadian. "Video yang diunggah bukan kejadian secara keseluruhan karena ada bagian yang dipotong. Oleh sebab itu, saya terkesan hanya sebagai scammer yang memanfaatkan kesedihan orang lain," ungkapnya.
Uya berharap insiden ini menjadi pembelajaran bagi dirinya dan masyarakat, agar lebih berhati-hati serta menghormati perasaan korban dalam situasi serupa.
Sumber: IG @king_uyakuya, TikTok/camr1517, VIVA News.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Diaspora Indonesia di New York Bangga Presiden Prabowo...
Towa News | 21 September 2025, 10.27 WIB
Sekjen PBB Peringatkan Dunia Tidak Boleh Terintimidasi Israel
Towa News | 20 September 2025, 11.23 WIB
Krisis Politik Melanda Asia-Eropa: PM Jepang Mundur, PM...
Towa News | 13 September 2025, 13.24 WIB
Prabowo-MBZ Bahas Stabilitas Timur Tengah dalam Pertemuan di...
Towa News | 13 September 2025, 08.43 WIB
Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI...
Towa News | 11 September 2025, 15.19 WIB
Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di...
Towa News | 10 September 2025, 11.05 WIB
Indonesia Mengecam Serangan Israel ke Qatar: Pelanggaran Keras...
Towa News | 10 September 2025, 10.39 WIB
Menlu Minta Peru Selidiki Tuntas Kematian Diplomat RI...
Towa News | 02 September 2025, 12.06 WIB
Netanyahu Perintahkan Duduki Kota Gaza Segera, Abaikan Usulan...
Towa News | 21 Agustus 2025, 08.58 WIB
Trump-Putin Bertemu Tiga Jam di Alaska, Belum Ada...
Towa News | 16 Agustus 2025, 11.49 WIB