Bekasi Lumpuh Diterjang Banjir, Ketinggian Air Capai 8 Meter

Dipublish oleh Admin | 04 Maret 2025, 13.50 WIB

Bekasi Lumpuh Diterjang Banjir, Ketinggian Air Capai 8 Meter
Banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, 4 Maret 2025. Dok. BNPB

Towa News, Bekasi - Banjir besar melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, mengakibatkan permukiman warga serta jalanan terendam air. Berdasarkan pantauan udara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (4/3/2025), terlihat sungai yang meluap hingga merendam rumah-rumah serta jalan di sekitarnya.

Daratan di sekitar sungai tampak digenangi air berwarna cokelat akibat luapan sungai. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat bahwa banjir terjadi di beberapa kecamatan, di antaranya Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

BPBD Kota Bekasi telah mulai mendistribusikan bantuan bagi warga terdampak. Selain itu, petugas BPBD juga dikerahkan untuk mengevakuasi warga dari lokasi banjir yang paling parah.

Bekasi Lumpuh Total

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengungkapkan bahwa delapan kecamatan di Kota Bekasi terdampak banjir parah, menyebabkan berbagai fasilitas, termasuk permukiman, kantor pemerintahan, serta jalan utama, tergenang air.

"Dari 12 kecamatan, yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh, sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa," kata Tri Adhianto.

Tri Adhianto menyampaikan pernyataan ini dalam rapat koordinasi bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno yang digelar secara daring. Ia menjelaskan bahwa hujan deras yang mengguyur sejak semalam menjadi penyebab utama banjir di Kota Bekasi.

Ketinggian Air Mencapai 8 Meter

Banjir terparah terjadi di sepanjang sungai yang melintasi Bekasi, terutama pada pertemuan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi. Menurut Tri Adhianto, ketinggian air kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan banjir yang pernah terjadi pada tahun 2016 dan 2020.

"Memang ketinggian air itu lebih dari 8 meter, sehingga kondisi yang ada adalah kemudian melimpas dari tanggul-tanggul yang memang sudah dibangun oleh BWSCC sampai tahun lalu. Nah, tetapi juga, di sepanjang kali itu memang masih banyak juga patahan-patahan dan juga tanggul yang belum terbangun. Sehingga memang dampaknya menjadi sangat luar biasa," ujar Tri Adhianto.

BPBD bersama instansi terkait terus melakukan penanganan darurat guna membantu warga terdampak dan menanggulangi dampak banjir yang melumpuhkan Kota Bekasi.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video