Zuckerberg "Bajak" Arsitek ChatGPT dari OpenAI untuk Memimpin Lab AI Super Meta

Dipublish oleh Tim Towa | 28 Juli 2025, 10.08 WIB

Zuckerberg "Bajak" Arsitek ChatGPT dari OpenAI untuk Memimpin Lab AI Super Meta
Meta CEO Mark Zuckerberg presents Meta AI REUTERS/Manuel Orbegozo/File Photo

Towa News, Jakarta - CEO Meta Platforms Inc. Mark Zuckerberg pada Senin (28/7/2025) mengumumkan penunjukan Shengjia Zhao sebagai Chief Scientist Meta Superintelligence Labs. Zhao sebelumnya merupakan salah satu ilmuwan kunci di OpenAI yang terlibat dalam pengembangan ChatGPT dan model AI generatif lainnya.

Penunjukan ini merupakan bagian dari strategi Meta untuk memperkuat divisi kecerdasan buatan melalui rekrutmen talent-talent terbaik industri teknologi. Meta telah menginvestasikan 14 miliar dolar AS untuk akuisisi startup Scale AI dan pembentukan laboratorium AI baru pada Juni 2025.

Dalam struktur organisasi Meta Superintelligence Labs, Zhao akan bertanggung jawab menetapkan agenda penelitian dan arah pengembangan teknologi AI. Ia akan bekerja langsung di bawah supervisi Zuckerberg dan berkolaborasi dengan Alexander Wang, mantan CEO Scale AI yang kini menjabat sebagai Chief AI Officer Meta.

"Saya senang berbagi bahwa Shengjia Zhao akan menjadi Chief Scientist dari Meta Superintelligence Labs," tulis Zuckerberg dalam unggahan resmi di akun media sosialnya.

Zuckerberg menambahkan, "Shengjia ikut mendirikan lab baru ini dan telah menjadi ilmuwan utama kami sejak hari pertama. Shengjia telah memelopori beberapa terobosan termasuk paradigma penskalaan baru dan membedakan dirinya sebagai pemimpin di bidangnya."

Zhao memiliki kontribusi signifikan dalam pengembangan berbagai model AI di OpenAI, termasuk ChatGPT, GPT-4, GPT-4 mini, GPT-4.1, dan model terbaru OpenAI o3. Sebelum bergabung dengan Meta, ia memimpin divisi pengembangan data sintetis di OpenAI.

Kepindahan Zhao menandai perpindahan talent kunci dari OpenAI ke Meta, yang menunjukkan intensifikasi persaingan antarperusahaan teknologi dalam mengembangkan sistem AI generatif.

Meta telah mengalokasikan investasi ratusan miliar dolar untuk pengembangan infrastruktur komputasi AI. Investasi ini ditujukan untuk membangun ekosistem AI yang dapat bersaing dengan OpenAI, Google DeepMind, Anthropic, dan perusahaan AI terkemuka lainnya.

"Dalam peran ini, Shengjia akan menetapkan agenda penelitian dan arah ilmiah untuk lab baru kami yang bekerja langsung dengan saya dan Alex," jelas Zuckerberg, merujuk pada Alexander Wang.

Selain Zhao dan Wang, Meta Superintelligence Labs juga melibatkan Nat Friedman, mantan CEO GitHub, dalam struktur kepemimpinan. Friedman fokus pada pengembangan produk AI yang dapat diakses miliaran pengguna global.

"Tugas saya adalah membuat produk AI yang luar biasa yang disukai miliaran orang. Ini tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi beberapa hari ke depan, saya merasa optimis," kata Friedman melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter).

Meta menargetkan pengembangan sistem AI yang dapat melampaui kemampuan kognitif manusia atau yang dikenal dengan istilah Artificial General Intelligence (AGI). Pembentukan Meta Superintelligence Labs merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut.

"Beberapa tahun ke depan akan sangat menarik!" tulis Zuckerberg, menunjukkan optimisme terhadap perkembangan proyek AI perusahaan.

Langkah Meta ini mencerminkan tren industri teknologi global yang semakin kompetitif dalam mengembangkan sistem AI canggih, dengan berbagai perusahaan berlomba merekrut talent terbaik dan menginvestasikan sumber daya besar-besaran.

 

Sumber Berita:

  • Pengumuman resmi Mark Zuckerberg di media sosial
  • Pernyataan resmi Meta Platforms Inc.
  • Laporan CNBC, TechCrunch, Fortune

 

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video