Dipublish oleh Tim Towa | 13 Oktober 2025, 06.47 WIB
Towa News, Turin- Pendiri Amazon dan CEO Blue Origin, Jeff Bezos, memprediksi jutaan manusia akan tinggal di luar angkasa dalam beberapa dekade mendatang. Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri Italian Tech Week di Turin, Italia, pada Jumat (3/10/2025) waktu setempat.
Dalam diskusi bersama Chairman Ferrari, John Elkann, Bezos menegaskan bahwa kehidupan di luar angkasa akan menjadi pilihan sukarela, bukan karena terdesak.
"Dalam beberapa dekade mendatang, saya yakin akan ada jutaan orang yang tinggal di luar angkasa. Sebagian besar dari mereka tinggal di sana karena mereka memang menginginkannya," ujar Bezos seperti dilansir TechCrunch.
Robot Bangun Infrastruktur di Luar Angkasa
Bezos menilai kemajuan teknologi robotik akan memungkinkan pembangunan infrastruktur dasar di luar angkasa tanpa bantuan manusia secara langsung. Robot akan menangani pekerjaan konstruksi berat, sehingga manusia tidak perlu mendarat terlebih dahulu untuk membangun fasilitas penunjang kehidupan.
Miliarder berkepala plontos ini juga memprediksi pusat data berkapasitas gigawatt akan dibangun di orbit Bumi dalam 10 hingga 20 tahun ke depan. Menurutnya, pusat data di luar angkasa akan lebih efisien karena mendapat pasokan energi matahari selama 24 jam tanpa gangguan cuaca.
"Pusat data besar ini akan lebih baik dibangun di luar angkasa karena kita punya tenaga surya 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Tidak ada awan, hujan, atau cuaca buruk," jelasnya.
Bezos menambahkan bahwa pemanfaatan infrastruktur luar angkasa untuk meningkatkan kehidupan di Bumi bukanlah hal baru, mengacu pada satelit cuaca dan komunikasi yang sudah beroperasi saat ini.
"Langkah berikutnya adalah pusat data, kemudian jenis manufaktur lainnya. Luar angkasa pada akhirnya akan menjadi salah satu tempat yang membuat Bumi lebih baik," katanya.
Rivalitas dengan Elon Musk
Pernyataan Bezos dinilai sebagai respons tersirat terhadap CEO SpaceX, Elon Musk, yang selama ini gencar mengampanyekan kolonisasi Mars. Musk bahkan pernah memperkirakan satu juta orang bisa tinggal di Planet Merah pada tahun 2050.
Kedua miliarder ini memiliki visi berbeda tentang masa depan manusia di luar angkasa. Sementara Musk fokus pada kolonisasi Mars, Bezos lebih menekankan pembangunan habitat dan infrastruktur di orbit Bumi.
Tantangan dan Optimisme
Meski optimistis, Bezos mengakui membangun dan mengoperasikan infrastruktur di luar angkasa memiliki sejumlah tantangan, termasuk biaya peluncuran roket yang masih tinggi, risiko kegagalan peluncuran, serta kesulitan dalam pemeliharaan dan pembaruan perangkat.
Pada Desember 2024, Bezos mengungkapkan keyakinannya bahwa Blue Origin akan menjadi bisnis terbaik yang pernah ia geluti dengan valuasi mencapai dua triliun dollar AS, melampaui Amazon.
Pada 2023, pendiri Amazon ini juga pernah menyatakan ambisinya untuk mewujudkan masa depan di mana satu triliun orang hidup di berbagai planet di seluruh tata surya.
"Tidak pernah ada waktu yang lebih baik untuk bersemangat tentang masa depan. Kita beruntung bisa hidup di masa di mana ada banyak zaman keemasan," pungkas Bezos.
Sumber: Kompas, teknologi.bisnis.com,inet.detik.com
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
OJK Catat 200 Ribu Aduan Scam, Kerugian Rp...
Towa News | 14 Oktober 2025, 15.56 WIB
Aplikasi All Indonesia Resmi Diluncurkan, Wajib bagi Penumpang...
Towa News | 03 Oktober 2025, 13.15 WIB
Gelombang Pengunduran Diri Eksekutif Guncang Perusahaan-Perusahaan Elon Musk
Towa News | 02 Oktober 2025, 10.14 WIB
Menkomdigi: Lonjakan Laporan Hoaks dan Provokasi Digital Selama...
Towa News | 01 September 2025, 11.53 WIB
Biznet Kembali Raih Gelar Internet Tetap Tercepat di...
Towa News | 29 Juli 2025, 08.46 WIB