Dipublish oleh Admin | 20 Desember 2024, 05.47 WIB
Foto : Detik.com
Towa.co.id Jakarta – Pemerintah terus mempersiapkan skema subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) terbaru yang direncanakan berlaku pada 2025. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mengumumkan kebijakan strategis ini pada awal tahun depan, dengan harapan dapat memberikan dampak yang lebih efektif dan merata bagi masyarakat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa proses perumusan kebijakan ini hampir selesai, dengan progres mencapai 99%. Konsolidasi data penerima subsidi dari Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi tahap terakhir sebelum skema ini dapat diimplementasikan.
"Kami pastikan kebijakan ini akan diumumkan tahun depan. Saat ini sudah hampir rampung, tinggal menunggu data dari BPS sebagai landasan utama pelaksanaan," ujar Bahlil di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).
Menurut Bahlil, data dari BPS yang dijadwalkan rampung pekan depan akan menjadi acuan penting dalam menyusun formulasi subsidi yang lebih terarah.
"BPS akan menyerahkan datanya pada hari Senin. Setelah itu, kami akan menindaklanjuti untuk memastikan kebijakan ini benar-benar tepat sasaran," tambahnya.
Salah satu skema yang menjadi pertimbangan adalah pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat yang berhak. Namun, Bahlil menegaskan bahwa detail final kebijakan masih menunggu arahan dan keputusan Presiden Prabowo.
"BLT adalah salah satu opsi yang kami pelajari. Tetapi keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Bapak Presiden. Kami akan mengikuti arahan beliau," jelasnya.
Pendekatan Baru untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
Subsidi BBM telah lama menjadi bagian penting dari kebijakan energi di Indonesia. Dengan skema baru ini, pemerintah berharap dapat mengurangi kebocoran subsidi, meningkatkan efisiensi, serta memastikan bantuan tepat sasaran kepada kelompok yang paling membutuhkan.
Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan dampak jangka panjang kebijakan subsidi terhadap keberlanjutan energi. Reformasi subsidi ini diharapkan dapat mendukung transisi ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.
"Dengan data yang lebih terintegrasi dan formula yang tepat, kami optimis skema baru ini akan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat sekaligus mendukung program pembangunan nasional," kata Bahlil menutup pernyataannya.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menghadirkan kebijakan yang tidak hanya bersifat adil, tetapi juga strategis dalam menghadapi tantangan energi di masa depan.
Referensi : Detik.com
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Kementrian HAM Minta DPR Selaraskan Revisi KUHAP dengan...
Towa News | 22 September 2025, 13.13 WIB
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri
Towa News | 22 September 2025, 10.31 WIB
Panglima TNI Larang Jajaran Pakai Strobo Sembarangan
Towa News | 22 September 2025, 10.06 WIB
Presiden Prabowo Tetapkan Kenaikan Gaji ASN, Guru, Dosen,...
Towa News | 22 September 2025, 09.50 WIB
Prabowo Berpidato di Sidang Umum PBB, Melanjutkan Jejak...
Towa News | 22 September 2025, 09.31 WIB
Presiden Prabowo Teken Perpres, Tetapkan IKN Jadi Ibu...
Towa News | 20 September 2025, 13.47 WIB
Prabowo Bertolak ke Jepang dan New York, Menlu...
Towa News | 20 September 2025, 09.12 WIB
Presiden Prabowo Tunjuk Dony Oskaria sebagai Plt Menteri...
Towa News | 19 September 2025, 14.56 WIB
Wakil Ketua Komisi XII DPR Kritik Kebijakan Menteri...
Towa News | 19 September 2025, 14.43 WIB
Target 3-5 Bulan, Prabowo Perintahkan Prototipe Listrik Tenaga...
Towa News | 19 September 2025, 14.24 WIB