Dipublish oleh Admin | 06 Januari 2025, 01.50 WIB
Towa News, Jakarta - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi memulai program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 26 provinsi pada hari ini, Senin (6/1/2025). Program ini dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN), yang telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar.
BGN telah mendirikan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang berfungsi sebagai dapur penyedia makanan bagi penerima manfaat program. "Berikut data 190 lokasi SPPG yang siap beroperasi mulai 6 Januari 2025," ungkap Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan, dalam pernyataannya pada Minggu (5/1/2025).
Berdasarkan data yang dirilis oleh BGN, sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Provinsi Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah SPPG terbanyak, mencapai 57 lokasi, diikuti oleh Jawa Tengah dengan 36 titik, dan Jawa Timur dengan 31 titik. Selain ketiga provinsi tersebut, SPPG juga hadir di Aceh, Bali, Banten, DI Yogyakarta, Jakarta, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Dapur-dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis ini juga tersebar di wilayah lain seperti Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat, serta Sumatra Utara. Program ini secara resmi dimulai pada Senin (6/1/2025).
Namun, jumlah 190 dapur yang beroperasi saat ini lebih sedikit dari rencana awal yang mencanangkan 937 titik dapur di seluruh Indonesia untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Lalu Muhammad Iwan Mahardan, menyatakan bahwa pihaknya terus mendorong pengadaan dapur di setiap kabupaten dan kecamatan di seluruh Indonesia.
Ia menegaskan, dapur-dapur ini tidak akan terkonsentrasi di Pulau Jawa, melainkan lebih banyak ditempatkan di luar Jawa, terutama di daerah-daerah yang masih mengalami kekurangan gizi dan termasuk kategori miskin. “Pada tanggal 6 rencananya akan ada 937 dapur di seluruh Indonesia, dengan fokus utama di luar Jawa, khususnya daerah yang masih membutuhkan bantuan gizi,” ujar Lalu saat diwawancarai di Kantor BGN, Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Pada tahap awal, setiap dapur ditargetkan untuk memproduksi 3.000 hingga 3.500 porsi paket makanan bergizi. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi 3 juta orang, dengan sasaran utama peserta didik dari jenjang SD, SMP, SMA sederajat, serta santri. Selain itu, program ini juga menyasar anak-anak di bawah usia lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Referensi : harianjogja.com
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Pendidikan Vokasi dan Teknologi...
Towa News | 17 Juni 2025, 09.30 WIB
Hasan Nasbi Buka Suara Soal Pernyataan Fadli Zon...
Towa News | 16 Juni 2025, 15.07 WIB
Retno Marsudi: Manajemen Air Berkelanjutan Kunci Swasembada Pangan...
Towa News | 16 Juni 2025, 12.08 WIB
Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohol Indonesia Tembus...
Towa News | 16 Juni 2025, 11.58 WIB
Kemendagri Lakukan Evaluasi Menyeluruh Usai Presiden Prabowo Ambil...
Towa News | 16 Juni 2025, 10.05 WIB
Presiden Prabowo Bertolak ke Singapura untuk Kunjungan Kenegaraan...
Towa News | 15 Juni 2025, 20.20 WIB
Dasco: Presiden Prabowo Akan Putuskan Polemik Empat Pulau...
Towa News | 14 Juni 2025, 21.46 WIB
Berdasarkan Hasil Survei Litbang Kompas, 78,3% Publik Yakin...
Towa News | 14 Juni 2025, 09.42 WIB
Indonesia dan Selandia Baru Sepakat Perkuat Hubungan Strategis,...
Towa News | 13 Juni 2025, 14.59 WIB
TNI AD Klarifikasi Kontroversi Perekrutan 24 Ribu Tamtama...
Towa News | 13 Juni 2025, 11.38 WIB