Presiden Prabowo Melayat ke Rumah Duka Pengemudi Ojol Korban Rantis Brimob

Dipublish oleh Tim Towa | 29 Agustus 2025, 22.38 WIB

Presiden Prabowo Melayat ke Rumah Duka Pengemudi Ojol Korban Rantis Brimob
Prabowo datangi rumah duka Affan Kurniawan (foto: Rolando/detikcom)

Towa News, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mendatangi rumah duka pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Kedatangan Presiden ke rumah duka yang berlokasi di Jalan Blora, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/8/2025) malam pukul 21.50 WIB tersebut untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Prabowo terlihat mengenakan peci hitam dan menyalami warga yang hadir di lokasi. Presiden didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Affan Kurniawan tewas pada Kamis (28/8/2025) malam setelah ditabrak dan dilindas rantis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Korban saat itu sedang mengantarkan pesanan makanan sebagai pengemudi ojol.

Berdasarkan keterangan saksi, rantis Brimob awalnya menabrak Affan. Kendaraan tersebut sempat berhenti sejenak, namun kemudian melaju kembali sambil melindas korban yang sudah tergeletak di jalan.

Affan merupakan tulang punggung keluarga yang menggantungkan hidupnya sebagai pengemudi ojek online.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menyatakan kecewa terhadap tindakan personel Brimob yang menyebabkan kematian Affan. Presiden meminta kasus ini diusut tuntas dan pelaku diberi hukuman seberat-beratnya.

"Presiden meminta agar kasus ini ditangani dengan tegas dan transparan," kata sumber di lingkungan Istana.

Sementara itu, Provost Marshal (Propam) Polri menyatakan tujuh anggota Brimob yang berada di dalam rantis saat kejadian terbukti melanggar kode etik. Ketujuh personel tersebut telah ditahan atau ditempatkan dalam status khusus (dipatsus) selama proses investigasi berlangsung.

Ayah korban, dalam pernyataannya kepada media, meminta agar hanya pelaku yang bertanggung jawab yang dihukum. "Tindak yang berbuat saja, tidak semua polisi harus jadi korban," ujarnya.

Kasus ini menambah deretan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan dinas dan masyarakat sipil, serta menimbulkan perhatian publik terhadap disiplin berkendara aparat keamanan.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video