Prabowo Akan Berpidato Urutan Ketiga di Sidang Umum PBB, Bahas Palestina dan Reformasi Multilateral

Dipublish oleh Tim Towa | 13 September 2025, 08.27 WIB

Prabowo Akan Berpidato Urutan Ketiga di Sidang Umum PBB, Bahas Palestina dan Reformasi Multilateral
Presiden Prabowo Subianto (Foto: BPMI Satpres)

Towa News, Jakarta- Presiden Prabowo Subianto akan berpidato pada urutan ketiga dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 23 September 2025 mendatang, setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat mengatakan, posisi ketiga tersebut diperoleh berdasarkan hasil undian, namun mengikuti tradisi sejak PBB berdiri.

"Pak Presiden akan diberikan kesempatan sebagai pembicara ketiga, atau berdasarkan hasil undian sebetulnya menjadi pembicara pertama. Tetapi, karena mengikuti urutan yang menjadi tradisi sejak PBB berdiri, pembicara pertama selalu Brasil, dan pembicara kedua adalah Presiden Amerika Serikat," kata Tri  Kantor Kemenlu di kutip dari kompas.com, Jakarta pada Kamis (11/9/2025).

Dalam pidato berdurasi 15 menit tersebut, Prabowo akan membahas berbagai isu global, termasuk kondisi Timur Tengah terkini dan serangan yang dilakukan Israel terhadap Qatar.

Baca Juga: Prabowo Pidato Ketiga Setelah Lula dan Trump di Sidang Umum PBB

"Pasti juga isu Palestina, akan dibawa dan tentunya kesempatan Sidang Majelis Umum PBB menjadi kesempatan yang sangat baik untuk terus mendorong pelaksanaan program-program dan visi cita-cita Bapak Presiden," ujar Tri di kutip dari kabar24.bisnis.com.

Selain isu Palestina, Prabowo juga akan menyampaikan visi Asta Cita dan program-program kerjanya. Presiden juga akan membahas reformasi sistem multilateral serta mendorong peran yang lebih penting bagi negara-negara Global South.

"Kita juga menyadari perlunya satu reformasi sistem bilateral, lalu juga dorongan peranan yang lebih penting bagi negara-negara Global South yang dipedomani oleh semangat Bandung," lanjut Tri di lansir dari kabar24.bisnis.com.

Baca Juga: Menlu: Peru Akan Serius Usut Penembakan Diplomat RI di Lima

Agenda ini sekaligus menjadi penampilan perdana Prabowo di mimbar PBB setelah dilantik sebagai Presiden pada Oktober 2024 lalu.

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal menilai pidato Prabowo akan menjadi momen diplomatik bersejarah bagi Indonesia.

"Ini belum pernah terjadi. Presiden Indonesia bicara nomor tiga di Sidang Umum PBB, itu suatu kehormatan luar biasa. Karena pasti nomor satu Amerika, nomor dua Brasil, dan kali ini Indonesia nomor tiga. Itu artinya seluruh dunia akan memperhatikan, dari utara, selatan, timur, dan barat," ujarnya.

Menurut Dino, posisi tersebut menempatkan Indonesia dalam sorotan global di tengah dinamika geopolitik dunia yang ditandai rivalitas Amerika Serikat–China, menguatnya kelompok BRICS, serta melemahnya multilateralisme.

Prabowo akan menjadi presiden ke-4 Indonesia yang berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB. Sebelumnya, Presiden Soekarno pernah berpidato pada Sidang Umum ke-15 PBB tanggal 30 September 1960 dengan judul "Membangun Dunia Kembali (To Build The World A New)".

Susilo Bambang Yudhoyono tercatat lebih dari enam kali menghadiri forum tersebut, sementara Joko Widodo hadir dua kali secara virtual pada Sidang Umum ke-75 dan 76 PBB pada 2020 dan 2021.

Selain pidato utama, Indonesia juga akan mengadakan pertemuan tematik dengan delegasi negara lain membahas berbagai isu, mulai dari kemanusiaan, kesehatan mental, penghapusan senjata nuklir, hingga pemberdayaan perempuan.

 

Sumber: kompas.comkabar24.bisnis.com

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video