Dipublish oleh Tim Towa | 13 September 2025, 08.53 WIB
Towa News, Jakarta - Indonesia berhasil meluncurkan satelit komunikasi Nusantara Lima (N5) pada Rabu (10/9/2025) dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan satelit ini dirancang untuk meningkatkan akses internet di wilayah timur Indonesia yang selama ini tertinggal dalam hal konektivitas digital.
"Satelit Nusantara Lima adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia tanpa batas. Internet cepat bukan hanya soal teknologi tapi soal kesempatan yang sama," kata Meutya dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (12/9/2025).
Kapasitas 160 Gbps
Satelit Nusantara Lima diklaim memiliki kapasitas 160 Gigabyte per second (Gbps), yang menurut Kementerian Komunikasi dan Digital menjadikannya satelit komunikasi terbesar di Asia Tenggara.
Satelit ini akan menempati posisi orbit 113 derajat Bujur Timur yang disebut sebagai "golden spot" karena dapat mencakup seluruh wilayah Indonesia dan memperkuat konektivitas di kawasan timur.
"Pasien di pulau kecil pun bisa berkonsultasi dengan dokter terbaik. UMKM kita bisa bersaing di dunia digital. Inilah makna pemerataan digital yang sesungguhnya," ujar menteri yang berasal dari Partai Golkar tersebut.
Tonggak Sejarah Ketiga
Menurut Meutya, peluncuran ini menjadi tonggak sejarah ketiga Indonesia di bidang satelit setelah Palapa A1 pada 1976, Nusantara Satu pada 2019, dan SATRIA-1 pada 2023.
Satelit Nusantara Lima diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, dan pengembangan UMKM berbasis daring di daerah terpencil.
Kepemilikan dan Kemitraan
Satelit ini dimiliki oleh PT SNL, anak perusahaan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), yang menjalin kerja sama dengan Boeing Satellite Systems, Hughes Network Systems, dan SpaceX.
Meutya menyatakan peluncuran ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kemandirian dan kedaulatan teknologi dalam transformasi digital nasional.
Kementerian Komunikasi dan Digital akan memastikan registrasi orbit sekaligus menjaga kedaulatan nasional dalam pengelolaan satelit tersebut.
Sumber: Kementerian Komunikasi dan Digital RI
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Presiden Prabowo Kunjungi Pemukiman Korban Banjir Bali, Berjanji...
Towa News | 13 September 2025, 17.55 WIB
Usai Kunjungi Qatar, Prabowo Langsung Terbang ke Bali...
Towa News | 13 September 2025, 15.15 WIB
Prabowo Akan Berpidato Urutan Ketiga di Sidang Umum...
Towa News | 13 September 2025, 08.27 WIB
Kejagung Sita Aset Mantan Dirut Sritex Senilai Rp510...
Towa News | 12 September 2025, 11.30 WIB
Dari Reformasi Ekonomi hingga Penegakan Hukum, Dialog Presiden...
Towa News | 12 September 2025, 10.16 WIB
Tokoh GNB: Prabowo Setujui Bentuk 2 Tim Terkait...
Towa News | 12 September 2025, 10.07 WIB
"Tak Ada yang Kebal Hukum!" 80 Koruptor Tumbang...
Towa News | 12 September 2025, 09.52 WIB
DPR Danang Wicaksana Perjuangkan Penambahan Dana Keistimewaan DIY
Towa News | 11 September 2025, 16.18 WIB
Presiden Prabowo Akan Resmikan 165 Sekolah Rakyat di...
Towa News | 11 September 2025, 15.10 WIB
KP2MI Dorong Perjanjian Bilateral dengan Kamboja untuk Perlindungan...
Towa News | 11 September 2025, 14.55 WIB