Pelatih Jessica Radcliffe Dibunuh Orca Viral di Media Sosial Tenyata Video Hoax

Dipublish oleh Tim Towa | 12 Agustus 2025, 18.00 WIB

Pelatih Jessica Radcliffe Dibunuh Orca Viral di Media Sosial Tenyata Video Hoax
paus orca

Towa News, Jakarta - Sebuah video yang mengklaim menunjukkan seorang pelatih lumba-lumba bernama Jessica Radcliffe tewas diserang orca telah viral di berbagai platform media sosial. Namun, hasil pengecekan fakta memastikan bahwa peristiwa tersebut tidak pernah terjadi dan video tersebut merupakan hoaks buatan kecerdasan buatan (AI).

Pemeriksa fakta dari berbagai media, termasuk Vocal Media, tidak menemukan nama Jessica Radcliffe dalam catatan ketenagakerjaan taman laut manapun, basis data publik, maupun laporan keselamatan laut. Tidak ada catatan resmi atau laporan media kredibel yang mendukung keberadaan tokoh tersebut.

"Para ahli menyimpulkan bahwa video tersebut merupakan rekayasa yang dibuat menggunakan teknologi AI," ungkap hasil investigasi pengecekan fakta.

Analisis forensik digital mengungkap bahwa video menggunakan sulih suara buatan AI yang dipadukan dengan cuplikan arsip tidak terkait. Beberapa versi bahkan menambahkan klaim palsu bahwa orca terprovokasi oleh darah menstruasi di air, sebuah narasi tanpa dasar ilmiah.

Ahli forensik digital menemukan tanda-tanda manipulasi dalam video, seperti:

  • Gerakan air yang tidak alami

  • Audio yang datar

  • Detail visual yang janggal

  • Sinkronisasi bibir yang buruk

  • Pencahayaan tidak wajar

  • Bayangan tidak konsisten

Hoaks ini tampaknya menggabungkan elemen dari insiden nyata yang pernah terjadi. Pada 2010, pelatih SeaWorld Dawn Brancheau tewas akibat serangan orca di Florida. Setahun sebelumnya, pelatih Alexis Martínez di Tenerife, Spanyol, juga meninggal akibat serangan serupa.

Kedua peristiwa nyata tersebut terdokumentasi luas dan diulas dalam film dokumenter "Blackfish". Penelitian menunjukkan bahwa hoaks sering meminjam detail dari kejadian nyata untuk memberikan kesan kredibel.

Fakta Ilmiah tentang Orca

Menurut Naturaliste Charters dan Live Science, paus orca atau killer whale memang predator puncak di laut, tetapi tidak memangsa manusia di alam liar. Mangsa mereka biasanya berupa ikan, anjing laut, singa laut, atau paus berukuran lebih kecil.

Tidak ada catatan orca secara sengaja berburu manusia. Beberapa insiden di penangkaran di mana orca menyerang pelatih terjadi akibat stres, ruang gerak sempit, dan kondisi hidup yang tidak alami, bukan naluri berburu.

Dampak Penyebaran Hoaks

Penyebaran hoaks semacam ini berpotensi:

  • Menyesatkan publik tentang perilaku satwa laut

  • Mengaburkan isu penangkaran satwa

  • Menimbulkan penderitaan bagi keluarga korban insiden nyata

  • Memperkuat keyakinan yang salah melalui efek kebenaran ilusi

Peneliti Coltan Scrivner dalam bukunya "Morbidly Curious" menjelaskan bahwa cerita tragis seperti serangan paus orca memicu mekanisme "fight-or-flight" pada otak, sehingga mudah menarik perhatian dan cepat menyebar.

Cara Verifikasi Video Viral

 ada tiga langkah sederhana untuk memverifikasi video sebelum membagikannya:

  1. Periksa media kredibel - Cek apakah media terpercaya juga melaporkan kejadian tersebut

  2. Gunakan pencarian terbalik - Lakukan pencarian gambar atau video terbalik untuk melacak sumber asli

  3. Amati tanda manipulasi - Perhatikan sinkronisasi bibir yang buruk, pencahayaan tidak wajar, atau bayangan tidak konsisten yang merupakan ciri khas rekaman deepfake

Seruan untuk Waspada

Kelompok pemeriksa fakta mendesak platform media sosial untuk melakukan moderasi lebih cepat dan memberikan pelabelan jelas pada konten hasil AI. Hal ini bertujuan membantu publik membedakan fakta dari fiksi.

Kasus Jessica Radcliffe ini menjadi pengingat penting bahwa di era digital, memisahkan fakta dari fiksi memerlukan kewaspadaan ekstra. Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa kebenaran informasi dari sumber tepercaya sebelum mempercayai atau membagikannya.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video