Dipublish oleh Tim Towa | 15 September 2025, 10.41 WIB
Towa News, Jakarta - Istana Kepresidenan memberikan klarifikasi terkait viral video Presiden Prabowo Subianto yang ditayangkan di bioskop sebelum pemutaran film dimulai. Video tersebut berisi capaian-capaian pemerintah dan menuai beragam reaksi di media sosial.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan bahwa penayangan video tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan program dan pencapaian pemerintah kepada masyarakat luas.
"Pemerintah mau sosialisasi ke seluruh rakyat Indonesia tentang apa yang dikerjakan oleh pemerintah. Agar masyarakat paham banyak hal sudah dikerjakan oleh pemerintah," kata Hasan kepada wartawan, Minggu (14/9/2025).
Hasan menegaskan bahwa bioskop merupakan ruang publik yang sah untuk menyampaikan berbagai pesan, termasuk pesan dari pemerintah. Ia membandingkan dengan iklan komersial yang juga kerap ditayangkan di bioskop.
"Layar bioskop, sebagaimana televisi, media luar ruang, dan lain-lain, juga ruang publik yang bisa diisi dengan berbagai pesan, termasuk pesan komersial. Kalau pesan komersial saja boleh, kenapa pesan dari pemerintah dan presiden nggak boleh?" ujarnya.
Video yang ditayangkan memuat narasi dan data pencapaian berbagai program pemerintah, di antaranya total produksi beras nasional hingga Agustus 2025 sebesar 21.760.000 ton dan 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi.
Pencapaian lainnya yang ditampilkan adalah peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih dan 100 Sekolah Rakyat yang telah beroperasi. Video tersebut juga menampilkan cuplikan kegiatan dan pernyataan Presiden Prabowo.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Jubir Istana Prasetyo Hadi turut memberikan tanggapan. Menurutnya, penggunaan ruang publik untuk menyampaikan pesan merupakan hal yang wajar selama tidak melanggar aturan.
"Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan, tidak mengganggu kenyamanan keindahan, maka penggunaan media-media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah," kata Prasetyo.
PCO menegaskan bahwa pesan-pesan pemerintah tersebut ditayangkan pada waktu tunggu sebelum pemutaran film, sama seperti iklan komersial pada umumnya.
Video ini menjadi viral dan mendapat beragam tanggapan dari masyarakat di media sosial, dengan sebagian mempertanyakan efektivitas dan etika penayangan konten pemerintah di ruang hiburan publik.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Kementrian HAM Minta DPR Selaraskan Revisi KUHAP dengan...
Towa News | 22 September 2025, 13.13 WIB
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri
Towa News | 22 September 2025, 10.31 WIB
Panglima TNI Larang Jajaran Pakai Strobo Sembarangan
Towa News | 22 September 2025, 10.06 WIB
Presiden Prabowo Tetapkan Kenaikan Gaji ASN, Guru, Dosen,...
Towa News | 22 September 2025, 09.50 WIB
Prabowo Berpidato di Sidang Umum PBB, Melanjutkan Jejak...
Towa News | 22 September 2025, 09.31 WIB
Presiden Prabowo Teken Perpres, Tetapkan IKN Jadi Ibu...
Towa News | 20 September 2025, 13.47 WIB
Prabowo Bertolak ke Jepang dan New York, Menlu...
Towa News | 20 September 2025, 09.12 WIB
Presiden Prabowo Tunjuk Dony Oskaria sebagai Plt Menteri...
Towa News | 19 September 2025, 14.56 WIB
Wakil Ketua Komisi XII DPR Kritik Kebijakan Menteri...
Towa News | 19 September 2025, 14.43 WIB
Target 3-5 Bulan, Prabowo Perintahkan Prototipe Listrik Tenaga...
Towa News | 19 September 2025, 14.24 WIB