Freeport Ajukan Perpanjangan Ekspor 2025, Bahlil Akan Lapor Prabowo

Dipublish oleh Admin | 08 Januari 2025, 03.42 WIB

Freeport Ajukan Perpanjangan Ekspor 2025, Bahlil Akan Lapor Prabowo
Foto Bersumber Dari Towa.co.id

Towa News, Jakarta - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengajukan permohonan perpanjangan izin relaksasi ekspor konsentrat tembaga ke Kementerian ESDM.

Sesuai aturan, PTFI seharusnya menghentikan ekspor konsentrat tembaga mulai 1 Januari 2025. Namun, permohonan tersebut diajukan karena insiden kebakaran smelter di Gresik pada Oktober 2024, yang mengakibatkan produksi katoda tembaga belum dapat dilakukan.

"Freeport mereka sudah ajukan (izin ekspor) untuk 2025 dan kami dari Kementerian ESDM lagi membahas, dan sudah dilakukan rapat dengan Kemenko (Perekonomian) karena ini lintas kementerian," ungkapnya saat ditemui di kantor BPH Migas, Selasa (7/1).

Bahlil menyatakan bahwa permohonan PTFI ini akan dilaporkan terlebih dahulu kepada Presiden Prabowo Subianto sebelum keputusan terkait izin ekspor dibuat.

"Kami akan menunggu, tinggal kami laporkan kepada Bapak Presiden. Kalau memang itu apa pun keputusannya, pasti pertimbangannya lebih baik untuk Freeport dan untuk negara," katanya.

Namun, Bahlil belum dapat menyebutkan jumlah kuota ekspor konsentrat tembaga yang akan diberikan kepada PTFI karena masih dalam tahap evaluasi.

Ekspor mineral mentah, termasuk konsentrat tembaga, sebenarnya dilarang sejak 10 Juni 2023 berdasarkan UU Minerba No. 3 Tahun 2020. Meskipun demikian, PTFI diberikan kelonggaran ekspor hingga 31 Mei 2024 karena pembangunan smelter yang terhambat akibat pandemi COVID-19. PTFI menargetkan smelter tersebut baru dapat beroperasi dengan kapasitas penuh pada akhir 2024. Pemerintah kemudian menyetujui perpanjangan izin ekspor dari 1 Juni 2024 hingga 31 Desember 2024.

Sayangnya, smelter baru milik PTFI yang diresmikan pada 23 September 2024, mengalami kebakaran pada 14 Oktober 2024. Sampai saat ini, smelter tersebut belum dapat mengolah konsentrat tembaga.

Sebelumnya, Elen Setiadi, Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Bidang Perekonomian, mengungkapkan bahwa perpanjangan izin ekspor konsentrat Freeport masih dalam pembahasan pada Kamis (3/1). Dalam rapat tersebut, turut hadir Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas.

"Ramp up-nya itu target selesai di semester pertama, pokoknya selesai awal ramp-up, (targetnya) Juli sudah 40 persen," kata Elen di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jumat (3/1).

 

Referensi : kumparan.com

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video