Dipublish oleh Admin | 17 Januari 2025, 06.26 WIB
Towa News, Jakarta - Cendikiawan Suryaatmadja, atau akrab disapa Diki, adalah remaja jenius asal Bogor yang mencuri perhatian dunia dengan prestasinya. Berbekal IQ 189, lebih tinggi dari Albert Einstein, Diki sudah menunjukkan kemampuan luar biasa sejak kecil. Ia mampu menguasai kalkulus dasar hanya dalam dua bulan pada usia sembilan tahun. Tidak heran, ia menyelesaikan jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA dalam waktu singkat sebelum akhirnya melanjutkan studi ke University of Waterloo, Kanada, pada usia 12 tahun. Universitas yang menduduki peringkat kelima terbaik di Kanada ini menjadi pilihan Diki atas rekomendasi keluarganya, dan terbukti menjadi tempat yang mendukung perkembangan akademik dan sosialnya.
Meski jauh lebih muda dari rekan-rekannya, Diki membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk berprestasi. Dengan bimbingan dosen dan penasehat akademik yang selalu siap membantu, ia berhasil menyelesaikan gelar Bachelor in Mathematical Physics hanya dalam tiga tahun dengan hasil yang gemilang. Tak hanya cemerlang secara akademis, Diki juga aktif bersosialisasi dengan bergabung dalam berbagai klub di kampus, termasuk study club, di mana ia tidak hanya belajar tetapi juga membantu teman-temannya. “Kuncinya adalah sosialisasi dan jangan takut, karena semua orang bisa menjadi teman,” ungkap Diki, yang merasa lebih diterima di Kanada dibandingkan saat bersekolah di Indonesia.
Pada usia 16 tahun, Diki melanjutkan studinya ke jenjang Master di universitas yang sama dan menjadi salah satu peraih gelar Master termuda di University of Waterloo. Bakatnya yang luar biasa juga diakui oleh pembimbingnya, Jeff Casello, yang kagum dengan kecerdasannya. Selama masa studi, Diki tetap rendah hati dan fokus mengembangkan dirinya. Tidak hanya berprestasi secara akademik, ia juga membuktikan bahwa kemampuan sosialnya sama hebatnya, sehingga ia memiliki banyak teman yang mendukung perjalanannya.
Meski telah meraih banyak pencapaian di tingkat internasional, Diki tidak melupakan akar dan cita-citanya untuk Indonesia. Ia berharap agar lebih banyak pelajar Indonesia diberi kesempatan untuk berkembang melalui dukungan yang memadai. “Saya percaya, banyak pelajar di Indonesia yang sebenarnya sangat hebat, tetapi terkendala oleh sistem atau keuangan. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa melangkah lebih jauh,” ujarnya. Setelah menyelesaikan studi doktoralnya di masa depan, Diki bercita-cita kembali ke Indonesia untuk membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan mendukung.
Foto : X @craignorriscbc
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Pendidikan Vokasi dan Teknologi...
Towa News | 17 Juni 2025, 09.30 WIB
Hasan Nasbi Buka Suara Soal Pernyataan Fadli Zon...
Towa News | 16 Juni 2025, 15.07 WIB
Retno Marsudi: Manajemen Air Berkelanjutan Kunci Swasembada Pangan...
Towa News | 16 Juni 2025, 12.08 WIB
Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohol Indonesia Tembus...
Towa News | 16 Juni 2025, 11.58 WIB
Kemendagri Lakukan Evaluasi Menyeluruh Usai Presiden Prabowo Ambil...
Towa News | 16 Juni 2025, 10.05 WIB
Presiden Prabowo Bertolak ke Singapura untuk Kunjungan Kenegaraan...
Towa News | 15 Juni 2025, 20.20 WIB
Dasco: Presiden Prabowo Akan Putuskan Polemik Empat Pulau...
Towa News | 14 Juni 2025, 21.46 WIB
Berdasarkan Hasil Survei Litbang Kompas, 78,3% Publik Yakin...
Towa News | 14 Juni 2025, 09.42 WIB
Indonesia dan Selandia Baru Sepakat Perkuat Hubungan Strategis,...
Towa News | 13 Juni 2025, 14.59 WIB
TNI AD Klarifikasi Kontroversi Perekrutan 24 Ribu Tamtama...
Towa News | 13 Juni 2025, 11.38 WIB