Bansos Digital Siap Uji Coba di Banyuwangi, Hemat Anggaran Rp14 Triliun

Dipublish oleh Admin | 28 Agustus 2025, 09.01 WIB

Bansos Digital Siap Uji Coba di Banyuwangi, Hemat Anggaran Rp14 Triliun
Foto : Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus Ketua Komite Reformasi Digital, Luhut Binsar Pandjaitan, Sumber : idxchannel.com

Towa News, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sekaligus Ketua Komite Reformasi Digital, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan program digitalisasi bantuan sosial (bansos) akan diuji coba di Banyuwangi, Jawa Timur, pada September mendatang. Program yang menjadi bagian dari GovTech ini ditargetkan diluncurkan secara nasional pada 2026.

“Kalau uji coba berjalan baik, 2026 kita launching secara nasional. Prosesnya bertahap, sambil dievaluasi kekurangannya,” kata Luhut.

Melalui sistem GovTech, bansos akan disalurkan lebih tepat sasaran dengan pendataan ulang penerima manfaat menggunakan teknologi face recognition atau biometrik. Uji coba juga akan memanfaatkan DTSEN yang terhubung dengan berbagai data, seperti kesehatan, ketenagakerjaan, hingga kepemilikan aset.

Masyarakat dapat mendaftar melalui portal khusus atau melalui pendamping. Hasil pengajuan akan disampaikan secara transparan, termasuk alasan jika tidak lolos.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menambahkan, penerapan bansos digital berpotensi menghemat anggaran negara hingga Rp14 triliun per tahun. “Dengan sistem digital, penyaluran lebih akurat, transparan, dan akuntabel. Uang negara bisa benar-benar sampai kepada yang berhak,” ujarnya.

Selama ini, penyaluran bansos dikelola banyak kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah. Melalui kebijakan baru, seluruh proses akan diintegrasikan dalam Portal Perlindungan Sosial Nasional.

Dalam skema baru ini, masyarakat bisa mendaftar secara mandiri menggunakan Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau melalui Pendamping PKH, termasuk perekaman biometrik bagi warga tanpa ponsel. Sistem akan melakukan verifikasi otomatis untuk menentukan kelayakan penerima.

Gus Ipul juga menyoroti tren positif di masyarakat, di mana semakin banyak warga yang sukarela mundur sebagai penerima bansos karena merasa sudah tidak berhak.

“Kesadaran masyarakat semakin tinggi. Inilah semangat bansos digital: tepat sasaran, transparan, dan partisipatif,” jelasnya.

Uji coba di Banyuwangi akan menjadi dasar penyempurnaan sebelum diperluas ke daerah lain dan diberlakukan secara nasional pada 2026. Pemerintah menargetkan, integrasi data dan otomatisasi mampu membuat penyaluran bansos lebih cepat, tepat, dan efisien.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video