Dipublish oleh Admin | 08 Juli 2025, 08.04 WIB
Towa News, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 di kisaran 5,2% hingga 5,8%. Target ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Senin (7/7/2025), seperti dikutip dari detikFinance.
“Pertumbuhan antara 5,2–5,8% untuk proyeksi 2026 tentu akan dibutuhkan upaya sangat keras untuk bisa mencapai target dan proyeksi pertumbuhan tersebut,” ujar Sri Mulyani.
Menurut laporan Panitia Kerja (Panja) penerimaan Komisi XI DPR, target tersebut telah mempertimbangkan peluang ekonomi, risiko global, serta langkah kebijakan dari negara-negara besar. Target ini juga mengacu pada peta jalan pembangunan nasional dalam RPJMN 2025–2029.
Wakil Ketua Komisi XI DPR, Mohamad Hekal, menjelaskan bahwa sejumlah strategi akan diterapkan pemerintah untuk mencapai target tersebut. Dari sisi konsumsi rumah tangga—penopang utama perekonomian—pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat melalui program bantuan sosial seperti PKH, kartu sembako, PIP, KIP Kuliah, dan PBI JKN.
Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat program Makan Bergizi Gratis (MBG), memberikan subsidi energi, serta mendukung UMKM lewat insentif fiskal dan pembiayaan. Semua langkah ini diambil untuk mencegah pemutusan hubungan kerja dan menjaga keberlangsungan usaha.
Untuk konsumsi pemerintah, pengeluaran akan difokuskan pada belanja produktif, peningkatan kualitas SDM, pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial), serta penguatan UMKM. Pemerintah juga akan memangkas belanja nonprioritas dan mendukung lapangan kerja rakyat guna meningkatkan pendapatan.
Sementara itu, di sektor investasi, pemerintah akan melanjutkan reformasi struktural untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Langkah-langkah yang ditempuh mencakup penyederhanaan perizinan, kepastian hukum, pembangunan infrastruktur dasar, serta penguatan peran Danantara sebagai super holding BUMN dalam menarik investasi.
Pemerintah juga menargetkan perluasan peran swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan akan terus melakukan deregulasi serta optimalisasi belanja negara.
Dari sisi perdagangan internasional, pemerintah mendorong investasi berorientasi ekspor, diversifikasi produk bernilai tambah, dan perluasan pasar ekspor. Program hilirisasi juga akan diperluas secara menyeluruh, tak terbatas pada sektor pertambangan saja.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Menkeu Purbaya: Bank-Bank Pintar Tapi Selama Ini Malas,...
Towa News | 16 September 2025, 21.53 WIB
Menkeu: Bank BUMN Kewalahan Kelola Dana Rp 200...
Towa News | 15 September 2025, 19.48 WIB
Presiden Prabowo Setujui Penarikan Dana Rp200 Triliun dari...
Towa News | 11 September 2025, 15.02 WIB
IHSG Menguat 1,19% ke Level 7.790 Setelah Koreksi...
Towa News | 11 September 2025, 09.58 WIB
Menkeu Bakal Tarik Dana Pemerintah Rp200 Triliun di...
Towa News | 11 September 2025, 09.36 WIB
Menko Airlangga: E-Commerce Indonesia Dikuasai Segelintir Pemain Besar
Towa News | 09 September 2025, 09.50 WIB
Prabowo Yakin Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat dan Solid
Towa News | 08 September 2025, 10.01 WIB
Gubernur BI Kritik Lambatnya Penurunan Suku Bunga Kredit...
Towa News | 20 Agustus 2025, 17.35 WIB
OJK Blokir 1.556 Pinjaman Online Ilegal hingga Juli...
Towa News | 19 Agustus 2025, 12.17 WIB
IHSG Tembus Level Psikologis 8.000 Saat Presiden Prabowo...
Towa News | 15 Agustus 2025, 12.44 WIB