Menkeu: Bank BUMN Kewalahan Kelola Dana Rp 200 Triliun

Dipublish oleh Tim Towa | 15 September 2025, 19.48 WIB

Menkeu: Bank BUMN Kewalahan Kelola Dana Rp 200 Triliun
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa ( Foto: Sekertariat Presiden)

Towa News, Jakarta- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa para direktur utama bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami kesulitan dalam mengelola dana stimulus sebesar Rp 200 triliun yang diberikan pemerintah.

Dana tersebut dikucurkan untuk memperkuat likuiditas Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan tujuan meningkatkan penyaluran kredit produktif guna menggerakkan sektor usaha dan perekonomian nasional.

"Kamu ngomong ke dirut bank deh, dia udah pusing dikasih duit banyak nih. Waktu saya mau salurin Rp 200 triliun, banknya bilang 'Saya hanya sanggup serap Rp 7 triliun'. Saya bilang, 'enak aja, kasih sana semua'," kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Lima Bank BUMN Terima Dana Stimulus

Lima bank umum penerima dana stimulus tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Menteri Keuangan menjelaskan bahwa dana tersebut pada dasarnya bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian. "Pada dasarnya seperti naruh uang di bank sampai kapan muter di situ supaya muter di perekonomian, biar dirut banknya yang mikir," ujarnya.

Pemerintah Siapkan Panduan Penyaluran

Purbaya menyatakan bahwa penggunaan dana tersebut sebenarnya diserahkan kepada kebijakan masing-masing bank. Namun, mengingat adanya kebingungan dari pihak perbankan, pemerintah akan menyusun panduan khusus.

"Untuk alokasi, niat saya adalah suka-suka banknya. Tapi kalau banknya bingung, nanti ada guidance, dia bisa manfaatkan uang itu untuk program-program unggulan pemerintah. Jadi win-win solution," tambahnya.

Program Kopdes Merah Putih Jadi Opsi

Salah satu program yang dapat dimanfaatkan perbankan dalam menyalurkan dana adalah pembiayaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Pemerintah memberikan insentif berupa bunga perbankan sebesar 2 persen jika dana tersebut disalurkan untuk program Kopdes Merah Putih.

Purbaya berharap dengan cara tersebut, bank akan memiliki likuiditas yang lebih baik sehingga tidak terjadi perang bunga antar bank. "Bunga akan cenderung turun, itu akan berdampak positif bagi ekonomi," pungkasnya.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video