Dipublish oleh Admin | 13 April 2025, 18.08 WIB
Towa News, Jakarta – Selama ini Indonesia kerap dianggap sebagai pihak yang selalu mengikuti dan belajar dari Jepang dalam bidang teknologi perkeretaapian. Namun, memasuki dekade 2020-an, posisi tersebut mulai berubah. Jepang kini menunjukkan ketertarikannya terhadap teknologi dan sistem perkeretaapian Indonesia.
Salah satu langkah nyata dilakukan oleh JR East, anak perusahaan dari JR Group, yang pada tahun 2023–2024 mengirimkan sejumlah teknisi dan masinis ke Depo LRT Jatimulya, Bekasi. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem kendali kereta berbasis CBTC (Communication Based Train Control) atau sistem kendali kereta terpusat, yang telah diterapkan Indonesia. Studi tersebut berkaitan dengan proyek otomatisasi operasional Shinkansen yang ditargetkan mulai berjalan pada 2030 mendatang.
Tidak hanya itu, Jepang juga mulai mengadopsi sistem ticketing berbasis QR code untuk menggantikan sistem tiket magnetik yang selama ini digunakan. Sementara itu, Indonesia sudah lebih dulu menerapkan sistem QR code ini sejak tahun 2019.
Inovasi terbaru dari JR East adalah rencana penerapan sistem boarding berbasis face recognition di layanan Joetsu Shinkansen. Di Indonesia, teknologi serupa telah lebih dahulu diterapkan oleh PT KAI sejak tahun 2023.
Kerja sama antara KAI dan JR Group sendiri telah terjalin erat sejak lama, khususnya dalam hal pertukaran teknologi dan sumber daya manusia. Salah satu contohnya adalah program pertukaran masinis antara KAI Commuter dan JR East. Dalam program ini, masinis dari Indonesia dikirim ke Jepang untuk memahami prosedur dan standar keselamatan, sementara masinis Jepang belajar dari sistem operasional Indonesia.
Perkembangan ini juga mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia di media sosial. Seorang warganet bernama Bayu Tri Sulistyo mengungkapkan pendapatnya dalam sebuah unggahan di grup Facebook Hujatan Teknologi Indonesia (HTI), yang kemudian dikutip ulang oleh akun Instagram @nowdots:
“Mungkin selama ini kita selalu berpikir kalo Indonesia selalu ngebuntutin dan belajar dari Jepang dalam perkembangan teknologi perkeretaapian. Di dekade 2020-an bisa dikatakan saat ini Jepang belajar dari Indonesia.”
Pernyataan Bayu ini seakan mewakili rasa bangga masyarakat terhadap capaian teknologi Indonesia. Indonesia kini tak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi juga menjadi mitra sejajar dalam dunia perkeretaapian global yang memberi kontribusi nyata dalam pengembangan inovasi transportasi modern.
Sumber:
- Facebook: Bayu Tri Sulistyo di grup Hujatan Teknologi Indonesia (HTI)
- Instagram: [@nowdots](https://www.instagram.com/nowdots)
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Yusril Klarifikasi: Bukan Gibran yang Akan Berkantor di...
Towa News | 09 Juli 2025, 09.59 WIB
Menteri Hukum Supratman Dorong Transformasi Digital Kekayaan Intelektual...
Towa News | 09 Juli 2025, 09.39 WIB
Komisi III: RUU KUHAP Disusun dengan 334 Pasal...
Towa News | 09 Juli 2025, 09.24 WIB
Kemensos Salurkan Bantuan Tambahan 20 Kg Beras untuk...
Towa News | 09 Juli 2025, 09.23 WIB
Partisipasi Indonesia di KTT BRICS 2025, Sejarah Baru...
Towa News | 08 Juli 2025, 10.54 WIB
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Hadapi Perubahan Iklim...
Towa News | 08 Juli 2025, 09.18 WIB
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Sudah 35 Kali dalam...
Towa News | 08 Juli 2025, 07.35 WIB
KPU Ajukan Tambahan Anggaran Hampir Rp1 Triliun untuk...
Towa News | 07 Juli 2025, 16.24 WIB
Unhan RI Borong Penghargaan Internasional di Ajang Inovasi...
Towa News | 07 Juli 2025, 11.56 WIB
Serangan Siber Meningkat, Pengamat Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan dalam...
Towa News | 07 Juli 2025, 11.19 WIB