DPR Apresiasi Keberhasilan Danantara Raup Pendanaan Rp 163 Triliun dari 12 Bank Asing

Dipublish oleh Tim Towa | 24 Juli 2025, 10.27 WIB

DPR Apresiasi Keberhasilan Danantara Raup Pendanaan Rp 163 Triliun dari 12 Bank Asing
Danantara Indonesia ( Dok. Danantara)

Towa News,Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mendapat apresiasi dari Komisi VI DPR RI setelah berhasil mengamankan pendanaan besar dari lembaga keuangan internasional. Dalam kurun waktu kurang dari enam bulan sejak berdiri, Danantara sukses meraih komitmen pinjaman sebesar US$ 10 miliar atau setara Rp 163,12 triliun dari 12 bank asing tanpa memerlukan jaminan.

Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, menyampaikan apresiasi tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Danantara dan Kementerian BUMN pada Rabu (23/7/2025). Menurut politisi Partai Gerindra ini, pencapaian tersebut menunjukkan meningkatnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

"Saya ingin memberikan apresiasi untuk Danantara dan juga BUMN. Dalam 4-6 bulan terakhir sejak lahirnya Danantara, kepercayaan global sudah semakin terlihat," kata Kawendra pada Kamis diutip pada detik.com (24/7/2025).

Kawendra menjelaskan bahwa dukungan internasional tidak hanya berasal dari sektor perbankan, tetapi juga dari dana investasi negara (sovereign wealth fund/SWF). Danantara juga telah meraih komitmen sebesar US$ 7 miliar dari SWF berbagai negara.

"US$ 10 miliar itu dari 12 bank luar, dan US$ 7 miliar dari SWF negara lain. Artinya ini kepercayaan global yang tidak mudah diperoleh," ungkap Kawendra dikutip dari detik.com.

Menurut Kawendra, kepercayaan internasional ini turut didorong oleh peran aktif Presiden Prabowo Subianto dalam membangun diplomasi ekonomi di tingkat global. Upaya tersebut dinilai memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan.

Kawendra juga menyoroti pentingnya penguatan sistem pengawasan melalui teknologi. Berdasarkan kunjungan lapangan ke berbagai mitra Danantara, ia menemukan adanya celah potensi fraud yang dapat dimitigasi dengan pemanfaatan teknologi.

"Ketika kami berkunjung ke daerah dan mengunjungi berbagai mitra Danantara, banyak celah untuk fraud yang seharusnya bisa kita mitigasi dengan teknologi," jelasnya.

Lebih lanjut, Kawendra mendorong Danantara untuk menghadirkan skema pembiayaan inovatif bagi pelaku ekonomi kreatif (Ekraf). Ia mengusulkan pembentukan deep tech sovereign fund untuk mengatasi keterbatasan akses permodalan non-bankable.

"Kita harus mendorong hadirnya deep tech sovereign fund, bukan hanya karena saya Ketua Umum Gekrafs, tetapi karena banyak pelaku Ekraf dan masyarakat umum yang membutuhkan akses permodalan inovatif," kata Kawendra.

Sebelumnya, CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengonfirmasi perolehan pendanaan US$ 10 miliar dari 12 bank asing tanpa jaminan, serta US$ 7 miliar dari mitra investasi global seperti Qatar Investment Authority (QIA), China Investment Corporation (CIC), dan Russian Direct Investment Fund (RDIF).

"Kita bisa lihat dalam waktu mungkin 4 bulan terakhir ini sejak Danantara diluncurkan (24 Februari), kita sudah mendapatkan pendanaan baik yang sifatnya equity atau kerjasama dengan private equity dan sovereign wealth fund lain sebesar US$ 7 miliar," kata Rosan di Kementerian ESDM di kuutip dari detik.com, Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Danantara resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025 sebagai badan pengelola investasi strategis Indonesia yang bertujuan memperkuat daya saing ekonomi nasional melalui investasi di berbagai sektor prioritas.

 

Sumber: Detik.com

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video