Demi Karier Politik di Jepang, Dewi Soekarno Tinggalkan Status WNI

Dipublish oleh Admin | 17 Februari 2025, 11.15 WIB

Demi Karier Politik di Jepang, Dewi Soekarno Tinggalkan Status WNI
Potret Dewi Soekarno yang tampil awet muda di usia 83 tahun Sumber (haibunda.com)

Towa News, Jakarta – Dewi Soekarno, istri ketiga Presiden Soekarno, tengah menjadi perbincangan publik setelah memutuskan untuk melepaskan kewarganegaraan Indonesia. Keputusan ini diambil karena ia berencana mencalonkan diri dalam pemilu Jepang yang dijadwalkan berlangsung pada musim panas 2025. Agar memenuhi syarat pencalonan, Dewi kini sedang dalam proses naturalisasi kembali sebagai warga negara Jepang setelah lebih dari enam dekade menjadi WNI.

Keputusan ini diambil setelah Dewi mendirikan Partai Heiwa 12, sebuah partai politik baru yang berfokus pada isu perlindungan hewan. Bersama pengusaha Hiroshi Horiike, ia berupaya mendorong perubahan dalam kebijakan kesejahteraan hewan di Jepang, termasuk pelarangan konsumsi daging anjing dan kucing.

Keputusan ini memicu beragam tanggapan, baik di Indonesia maupun Jepang. Apa yang melatarbelakangi langkah politik Dewi Soekarno? Bagaimana proses yang ia jalani untuk melepaskan kewarganegaraan Indonesia? Berikut ulasan lengkapnya.


Dewi Soekarno Kembali Jadi Warga Jepang Setelah 63 Tahun

Sejak menikah dengan Presiden Soekarno pada 1962, Dewi Soekarno secara resmi memperoleh status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Namun, setelah lebih dari enam dekade, ia memilih untuk kembali menjadi Warga Negara Jepang demi terlibat dalam dunia politik di Negeri Sakura.

Dalam konferensi pers di Tokyo, Dewi mengungkapkan bahwa ia saat ini sedang mengajukan proses naturalisasi untuk kembali menjadi warga Jepang dan berencana mencalonkan diri dalam pemilu mendatang.

Keputusan ini didasari keinginannya untuk mendapatkan hak pilih serta hak politik penuh di Jepang. Sebagai WNI, ia tidak memiliki kesempatan untuk maju dalam pemilu Jepang, sehingga kembali menjadi warga Jepang menjadi satu-satunya cara baginya untuk berpartisipasi dalam politik negara tersebut.


Partai Heiwa 12: Misi Perlindungan Hewan yang Dibawa Dewi Soekarno

Dewi Soekarno tidak hanya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, tetapi juga menjabat sebagai pemimpin Partai Heiwa 12, sebuah partai politik yang ia dirikan bersama Hiroshi Horiike. Nama "Heiwa" dalam bahasa Jepang berarti perdamaian, sedangkan angka 12 berasal dari suara onomatope anjing ("wan") dan kucing ("nyan").

Partai ini memiliki misi utama dalam perlindungan hewan, termasuk:

  • Melarang konsumsi daging anjing dan kucing di Jepang
  • Menindak tegas kekerasan terhadap hewan
  • Mendirikan lembaga khusus untuk mengawasi kasus penyiksaan hewan
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesejahteraan hewan

 Sebagai ketua partai, Dewi menekankan bahwa advokasi terhadap hak-hak hewan menjadi fokus utama dalam kampanyenya.


Bagaimana Proses Melepas Kewarganegaraan Indonesia?

Melepaskan kewarganegaraan bukanlah proses yang sederhana, terutama bagi figur publik seperti Dewi Soekarno. Tahapan yang harus ia lalui meliputi:

  • Mengajukan permohonan pelepasan kewarganegaraan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang.
  • Menyerahkan berbagai dokumen pendukung, termasuk akta kelahiran, paspor, dan bukti domisili di Jepang.
  • Menunggu keputusan dari pemerintah Indonesia, yang dapat memakan waktu beberapa bulan.
  • Mengajukan permohonan naturalisasi sebagai warga Jepang, yang mencakup ujian bahasa Jepang serta wawancara dengan otoritas imigrasi Jepang.

Saat ini, Dewi masih menjalani proses naturalisasi dan diperkirakan akan resmi menjadi Warga Negara Jepang sebelum pemilu yang akan datang.


Apakah Dewi Soekarno Memiliki Peluang Menang di Pemilu Jepang?

Sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jepang, Dewi Soekarno menghadapi tantangan besar, terutama karena berasal dari partai yang masih baru. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluangnya:

  • Popularitas di Jepang – Sebagai sosialita dan tokoh media, Dewi cukup dikenal di kalangan masyarakat Jepang.
  • Isu perlindungan hewan yang menarik perhatian – Banyak warga Jepang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kesejahteraan hewan, terutama anjing dan kucing.
  • Dukungan komunitas pecinta hewan – Partai Heiwa 12 berupaya menarik simpati dari kelompok advokasi perlindungan hewan.

Meski demikian, tantangan utama tetap ada, terutama dalam mengamankan jumlah suara yang cukup untuk meraih kursi di parlemen. Seberapa jauh perjuangannya akan berlangsung? Hasilnya akan terjawab dalam pemilu mendatang.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video