Dipublish oleh Tim Towa | 10 September 2025, 11.40 WIB
Towa News, Jakarta - Menteri Luar Negeri Sugiono berkomitmen akan menanggung biaya pendidikan anak-anak dari staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Zetro Leonardo Purba, yang tewas ditembak orang tak dikenal di Peru. Komitmen ini disampaikan saat Menlu menjemput kepulangan jenazah korban di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (10/9/2025).
"Selamat jalan Zetro saudara kami. Kami akan meneruskan apa yang menjadi perjuanganmu. Keluarga akan kami urus, akan kami rawat dengan sebaik-baiknya," ucap Sugiono kepada wartawan.
Sugiono menyampaikan dukacita mendalam atas kehilangan Zetro Leonardo dan menegaskan komitmen pemerintah untuk mengusut kasus ini hingga tuntas.
"Kami juga menyampaikan komitmen kami untuk bisa menyelesaikan urusan ini dengan sejelas-jelasnya dan seterang-terangnya," kata Sugiono.
Perwakilan pihak keluarga, Tiopan Purba, mengapresiasi komitmen Menlu tersebut. "Kami sangat berbangga karena Pak Menlu sudah menyatakan statement untuk memberikan tanggung jawab sekolahnya anak-anak ini sampai setinggi-tingginya. Kami berharap mudah-mudahan ini betul-betul Bapak wujud nyatakan," ucap Tiopan.
Tiopan juga mengucapkan terima kasih atas upaya pemerintah memfasilitasi pemulangan jenazah dari Peru. Pihak keluarga yakin pemerintah Indonesia akan terus mengawal proses hukum yang dilakukan otoritas Peru.
"Sekali lagi atas nama keluarga, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tuhan memberkati Bapak (Menlu) yang telah mengambil langkah-langkah konkret bagi keluarga kami, bagi kakak kami dan anak-anak di sini," ucap Tiopan.
Zetro tewas setelah ditembak orang tak dikenal saat berada di luar kediamannya di Lima, ibu kota Peru, pada Senin (1/9/2025) malam. Insiden terjadi ketika korban baru tiba di rumah setelah bersepeda dengan istrinya.
Otoritas Peru mengungkapkan Zetro tewas setelah ditembak tiga kali oleh pelaku. Rekaman CCTV menunjukkan penyerang melepaskan tembakan, kemudian kabur menggunakan sepeda motor bersama seorang rekan.
Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver menyebut insiden ini sebagai 'pembunuhan kontrak'. Polisi menegaskan tidak ada barang korban yang hilang, sehingga penyerangan diyakini memang bertujuan menghabisi nyawa.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit setempat dalam kondisi kritis, namun kemudian dinyatakan meninggal dunia. Zetro diketahui baru lima bulan bertugas di Peru dan meninggalkan seorang istri serta tiga anak.
Presiden Peru Dina Boluarte telah mengirim surat kepada Presiden Prabowo Subianto dengan berjanji mengusut tuntas kasus pembunuhan ini.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
DPR Danang Wicaksana Perjuangkan Penambahan Dana Keistimewaan DIY
Towa News | 11 September 2025, 16.18 WIB
Presiden Prabowo Akan Resmikan 165 Sekolah Rakyat di...
Towa News | 11 September 2025, 15.10 WIB
KP2MI Dorong Perjanjian Bilateral dengan Kamboja untuk Perlindungan...
Towa News | 11 September 2025, 14.55 WIB
Anggota DPR Kawendra: Penambahan Likuiditas oleh Menkeu Purbaya...
Towa News | 11 September 2025, 11.29 WIB
RUU Perampasan Aset Disetujui Masuk Prolegnas Prioritas 2025
Towa News | 10 September 2025, 10.32 WIB
Sekjen Sugiono Ungkap Arahan Prabowo Ingatkan Anggota DPR...
Towa News | 09 September 2025, 22.56 WIB
Menlu Sugiono Jemput Kepulangan Jenazah Staf KBRI Lima...
Towa News | 09 September 2025, 22.44 WIB
Prabowo: "Jangan Ada Hambatan Kertas!" Program Pangan Harus...
Towa News | 09 September 2025, 19.34 WIB
KPK Sita Dua Rumah ASN Kemenag Senilai Rp6,5...
Towa News | 09 September 2025, 13.31 WIB
Sri Mulyani Serahkan Jabatan Menteri Keuangan kepada Purbaya...
Towa News | 09 September 2025, 12.22 WIB