Dipublish oleh Admin | 28 Januari 2025, 03.28 WIB
Towa News, Jakarta - Indonesia memiliki banyak pengusaha sukses yang memulai perjalanan mereka dari nol. Salah satunya adalah Martua Sitorus, pemimpin perusahaan kelapa sawit berskala internasional, Wilmar International Limited (Wilmar).
Wilmar memproduksi berbagai merek terkenal seperti minyak goreng Sania, Fortune, Sovia, Siip, serta tepung terigu Sania. Saat ini, Wilmar telah memiliki lebih dari 500 pabrik dengan jaringan distribusi yang menjangkau China, India, Indonesia, dan lebih dari 50 negara lainnya.
Namun, siapa yang menyangka bahwa kehidupan Martua Sitorus di masa kecilnya sangat berbeda dari sekarang. Pria kelahiran Pematang Siantar ini harus bekerja keras sejak dini demi menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Martua Sitorus melakukan berbagai cara untuk menambah penghasilan, termasuk berjualan udang dan menjadi loper koran di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Dikenal sebagai sosok yang gigih dan tidak mudah menyerah, Martua berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas HKBP Nomensen, Medan. Setelah lulus, ia memulai usaha kecil-kecilan dan sempat mencoba berdagang di Kota Medan.
Pertemuan dengan Kuok Khoon Hong, seorang pengusaha asal Malaysia, menjadi titik balik bagi Martua Sitorus. Kuok menjadi mitra bisnisnya yang membantu Martua meraih kesuksesan sebagai pengusaha kelas dunia.
Pertemuan Martua Sitorus dengan Kuok Khoon Hong, yang juga dikenal sebagai William, pada tahun 1991 melahirkan ide bisnis pengolahan kelapa sawit. Mereka mendirikan perusahaan bernama Wilmar International, yang merupakan gabungan dari nama depan mereka, William dan Martua, menjadi "Wil-Mar."
Awalnya, Wilmar mengelola kebun kelapa sawit seluas 7.100 hektar. Namun, seiring waktu, perusahaan ini terus berkembang hingga mampu membangun pabrik sendiri untuk memproduksi minyak kelapa sawit. Bahkan, bisnis ini tetap bertahan kokoh meskipun diterpa krisis ekonomi.
Kesuksesan Wilmar membuat Martua Sitorus menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Bisnisnya kini merambah ke berbagai sektor. Berdasarkan laporan Forbes tahun 2020, Martua menduduki peringkat ke-12 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 2 miliar.
Selain Wilmar, Martua juga memiliki bisnis perkebunan di bawah Gama Corp yang dikelola bersama saudaranya. Melalui Gama Land, mereka bekerja sama dengan Grup Ciputra untuk membangun proyek di Jakarta yang mencakup 15 menara apartemen dan kompleks perbelanjaan. Selain itu, mereka juga memiliki investasi di sektor semen dan properti.
Pada tahun 2023, Forbes mencatat kekayaan Martua mencapai US$ 3,25 miliar atau sekitar Rp 50,7 triliun (dengan kurs Rp 15.607). Angka tersebut menempatkannya di posisi ke-18 orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2023.
Referensi :finance.detik.com
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Legenda Jepang Keisuke Honda Dukung Timnas Indonesia Lolos...
Towa News | 09 Juni 2025, 08.23 WIB
Sufmi Dasco Ahmad, Jembatan Strategis Pemerintahan Prabowo di...
Towa News | 23 Mei 2025, 14.21 WIB
Mustafa Kemal Atatürk: Bapak Bangsa yang Membentuk Wajah...
Towa News | 11 April 2025, 10.30 WIB
Sosok Sumitro Djojohadikusumo: Orang Tua Prabowo Pencetus Awal...
Towa News | 27 Februari 2025, 13.15 WIB