Sufmi Dasco Ahmad, Arsitek Stabilitas Politik di Balik Layar Kekuasaan

Dipublish oleh Tim Towa | 21 Juni 2025, 12.19 WIB

Sufmi Dasco Ahmad, Arsitek Stabilitas Politik di Balik Layar Kekuasaan
Prof. Dr. Ir. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H. (Foto : Istimewa)

Towa News, Jakarta - Di tengah derasnya arus politik nasional, satu nama yang terus muncul namun tak banyak bicara keras adalah sosok Prof. Dr. Ir. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H., menampilkan sebuah narasi berbeda konsistensi. Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra ini dikenal bukan karena kontroversi, melainkan karena kemampuan menjembatani kekuasaan, menjaga stabilitas, dan menyampaikan kebijakan dengan gaya yang tenang namun presisi.

Sejak dilantik kembali sebagai Wakil Ketua DPR RI pada 1 Oktober 2024, Dasco langsung mengambil peran kunci dalam mengawal masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto. Bukan hanya sebagai legislator, tapi juga sebagai komunikator politik, peredam krisis, dan dalam banyak hal — eksekutor strategis kebijakan partai..

Penentu Irama di Parlemen

Dalam kapasitasnya sebagai pimpinan DPR, Dasco memimpin jalannya persidangan dengan ketegasan yang tidak mengintimidasi. Ia membuka Masa Persidangan III pada April 2025 dengan prioritas pembahasan delapan RUU strategis serta penyusunan RAPBN 2026 — sebuah langkah penting untuk memastikan transisi fiskal berjalan tanpa gejolak.

Salah satu catatan pentingnya dalam setahun terakhir adalah penyelesaian cepat konflik administratif antarwilayah terkait empat pulau yang disengketakan antara Aceh dan Sumatera Utara. Dalam situasi yang sempat memanas, Dasco turun langsung memediasi dan menyatukan suara eksekutif serta legislatif, sebuah pendekatan yang dipuji banyak pihak.

“Dasco itu jembatan dan solusi,” kata pengamat politik Bawono Kumoro. “Dia bisa menyambungkan kepentingan pusat dan daerah tanpa membuat semua pihak merasa kalah.” di kutip Dari Detik.com 

Sufmi Dasco Ahmad

 

Loyalis Prabowo, Tapi Tetap Diplomatis

Sebagai Ketua Harian Partai Gerindra, Dasco berada dalam lingkaran terdekat Prabowo Subianto. Kepercayaannya bukan baru kemarin tumbuh; sejak Pilpres 2014 dan 2019, ia dikenal sebagai pengatur strategi lapangan yang solid dan konsisten. Pada Pemilu 2024, ia kembali mengatur komunikasi internal partai dan menyusun alur narasi pemenangan yang tenang namun efektif.

Kepercayaan Prabowo padanya sangat besar. Bahkan pada Desember 2024, saat isu kenaikan tarif PPN menjadi polemik publik, Dasco-lah yang menyampaikan garis kebijakan langsung di parlemen — bukan menteri keuangan. Hal yang sama terjadi saat gejolak harga LPG melonjak: Dasco tampil ke publik menjelaskan instruksi Presiden Prabowo soal penanganan distribusi.

Komunikator Ulung yang Tidak Mencari Sorotan

Meski berada di jantung kekuasaan, Dasco tetap menghindari gaya politik yang gaduh. Ia lebih suka merajut komunikasi lintas fraksi secara tertutup, membangun dialog dengan oposisi, hingga menyampaikan narasi kebijakan yang bisa diterima publik.

Langkahnya mendekati tokoh-tokoh kritis seperti Rocky Gerung dan Syahganda Nainggolan pada awal 2025 juga dinilai cerdas. Bukan untuk melemahkan oposisi, tapi menciptakan ruang dialog demi mencegah retorika saling serang yang berlarut.

“Dia adalah politisi yang bisa berbicara tanpa membuat lawan bicara merasa dipojokkan,” tulis The Jakarta Post, menyebutnya sebagai “Don Dasco” — top fixer yang bergerak halus tapi efektif dalam mesin kekuasaan Gerindra.

"Sufmi Dasco Ahmad Bersama Presiden Prabowo"

Di Balik Senyap, Ada Arah yang Diciptakan

Dasco mungkin bukan tipikal politisi yang rajin tampil di podcast atau aktif menyerang lewat media sosial. Namun di balik keheningan dan gestur diplomatisnya, dialah salah satu pengatur ritme politik nasional yang tidak bisa diabaikan.

Apakah ia akan tetap di DPR hingga akhir masa jabatan, atau masuk ke kabinet sebagai menteri bidang politik atau hukum, menjadi spekulasi banyak pihak. Namun satu hal yang pasti: Dasco telah menjelma sebagai arsitek konsolidasi kekuasaan, peredam gejolak, dan pengawal stabilitas politik Indonesia pasca-Pemilu 2024.

Sufmi Dasco Ahmad adalah contoh bagaimana kekuasaan dapat dijalankan tanpa sorotan keras, tapi tetap berdampak besar. Politik bukan hanya soal suara terbanyak, tapi juga tentang menjaga keutuhan narasi negara. Dan dalam narasi itu, nama Dasco akan terus hadir — sebagai penyeimbang, penghubung, dan penentu arah.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.

Ikuti Sosial Media Kami:

X Logo Snack Video