Dipublish oleh Tim Towa | 21 Juli 2025, 09.49 WIB
Towa News, Jakarta - Komunitas Rakyat Arus Depan (Komrad) Pancasila menilai pernyataan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad terkait logo sebagai candaan ringan yang tidak perlu ditafsirkan secara berlebihan.
Koordinator Komrad Pancasila Antony Yudha memberikan tanggapan tersebut merespons pihak-pihak yang mengaitkan pernyataan Dasco dengan perubahan logo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru saja berganti menjadi bentuk gajah.
"Pak Dasco itu orangnya santai. Kadang komentar beliau memang jenaka, ya begitu saja, jangan ditarik-tarik ke tafsir politik," kata Antony dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (20/7/2025).
Antony menekankan pentingnya bagi masyarakat dan elite politik untuk dapat membedakan antara pernyataan serius dengan pernyataan yang bersifat candaan.
"Kalau semua dilihat dari kacamata curiga, habis energi kita untuk ribut. Padahal kadang yang dibicarakan cuma soal warna dan bentuk logo," ujarnya.
Koordinator Komrad Pancasila tersebut mengimbau seluruh pihak agar tidak terlalu reaktif terhadap komentar-komentar ringan dan menyikapi dinamika politik secara proporsional.
"Lebih baik fokus pada substansi; program, gagasan, dan solusi untuk rakyat. Soal desain logo, biar jadi urusan internal partai yang bersangkutan. Jangan semuanya dikaitkan dengan geng ini atau geng itu," katanya.
Perubahan logo PSI kemudian dikaitkan dengan pernyataan Sufmi Ahmad Dasco dalam acara Kongres I Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) pada Sabtu (19/7).
Dasco, yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat DPP Gekrafs, dalam sambutannya menyebut ada sebuah partai politik yang juga sedang mengadakan kongres pertama. Dia kemudian melempar candaan terkait logo Gekrafs.
"Tadi saya lihat-lihat, apakah lambangnya Gekrafs berubah jadi kancil atau enggak? Ternyata enggak, masih (sama). Saking kreatifnya ini nanti yang sana berubah jadi–bukan saya yang ngomong. Yang di sini nanti jadi kancil," katanya.
Pernyataan inilah yang kemudian menimbulkan berbagai interpretasi dari sejumlah pihak, meskipun Komrad Pancasila menilai hal tersebut hanya sebagai gurauan ringan tanpa maksud menyindir pihak tertentu.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Prabowo Tegaskan Pasal 33 UUD 1945 Tegak di...
Towa News | 24 Juli 2025, 07.58 WIB
Fraksi Gerindra DPRD DKI Usulkan Program Kartu Janda...
Towa News | 23 Juli 2025, 18.13 WIB
Dasco Tanggapi Kontroversi Pernyataan Logo Gekraf: "Hanya Candaan...
Towa News | 21 Juli 2025, 16.24 WIB
Kancil vs Gajah? Sudahlah, Jangan Adu Domba Prabowo...
Towa News | 21 Juli 2025, 15.41 WIB
RUU BPIP Disusun DPR, Dinilai Politis dan Picu...
Towa News | 16 Juli 2025, 09.03 WIB
Partai Politik di Indonesia: Pilar Demokrasi, Dinamika, dan...
Towa News | 12 Juli 2025, 14.00 WIB
Kawendra Lukistian : Danantara Harus Jadi Legacy Terbaik,...
Towa News | 09 Juli 2025, 09.36 WIB
Dukung Presiden Prabowo Hadapi Tekanan Tarif Trump, DPR:...
Towa News | 08 Juli 2025, 07.51 WIB
KPPOD Nilai Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan...
Towa News | 08 Juli 2025, 07.25 WIB
Kawendra Serahkan Naskah Pandangan Fraksi Gerindra, Renstra DPR...
Towa News | 02 Juli 2025, 18.10 WIB