Dipublish oleh Tim Towa | 09 Agustus 2025, 11.15 WIB
Towa News, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan dukungan penuh terhadap program pemeriksaan kesehatan gratis bagi semua anak usia sekolah yang menargetkan 53 juta siswa di seluruh Indonesia. Program ini dinilai strategis untuk deteksi dini masalah kesehatan anak.
"IDAI berkomitmen mendukung program ini melalui berbagai cara, seperti pelatihan tenaga kesehatan untuk memperkuat kapasitas dokter umum, perawat, dan kader kesehatan sekolah dengan standar pemeriksaan anak berbasis ilmu terkini," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA, Subsp. Kardio(K), Jumat (9/8/2025).
Program Harus Menjangkau Daerah Terpencil
Piprim menjelaskan, IDAI sejak 2022 telah menjalankan sosialisasi dan advokasi pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin melalui Program Paediatrician Social Responsibility (PSR). Organisasi profesi ini juga telah mengembangkan panduan protokol pemeriksaan kesehatan anak sekolah yang terstandarisasi.
Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI Dr. dr. Hikari Ambara Sjakti, Sp.A, Subsp. Hema-Onk(K) menekankan program harus dilaksanakan secara merata. "Bukan hanya di sekolah-sekolah perkotaan atau daerah dengan fasilitas kesehatan memadai," ujarnya.
Hikari menambahkan, program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak sekolah maupun yang tidak bersekolah, termasuk di wilayah terpencil dengan keterbatasan fasilitas dan tenaga kesehatan. "Perlu juga dipikirkan bagaimana untuk menjangkau anak putus sekolah," katanya.
Deteksi Dini Berbagai Penyakit
IDAI menilai pemeriksaan kesehatan berkala penting untuk mendeteksi masalah seperti malnutrisi, anemia, gangguan penglihatan dan pendengaran, infeksi, serta penyakit kronis pada anak usia sekolah.
Program ini juga menjadi kesempatan memantau tumbuh kembang anak agar pertumbuhan fisik, kognitif, dan emosional selaras dengan pertambahan usia. Selama pemeriksaan, dapat diberikan edukasi terkait kesehatan, gizi, kebersihan diri, dan pencegahan penyakit menular.
Perlu Tindak Lanjut Berbasis Bukti
IDAI merekomendasikan hasil pemeriksaan diikuti dengan intervensi berupa pemberian rujukan ke puskesmas atau rumah sakit bagi anak dari keluarga kurang mampu yang membutuhkan perawatan lanjutan.
Data dari pemeriksaan ini dapat menjadi acuan dalam perumusan kebijakan dan intervensi kesehatan berbasis bukti untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia.
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah dimulai di berbagai daerah, termasuk di SMPN 1 Ciamis, Jawa Barat, dengan melakukan pemeriksaan mata dan gigi siswa.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Menteri LH: Degradasi Lingkungan Berkontribusi terhadap Stunting
Towa News | 10 Juli 2025, 07.19 WIB
7,8 Juta Warga Telah Manfaatkan Program Cek Kesehatan...
Towa News | 05 Juni 2025, 11.38 WIB
Kemenkes Terapkan Tes Kejiwaan MMPI untuk Calon Dokter,...
Towa News | 19 April 2025, 19.12 WIB
Jangan Lewatkan! Mulai Hari Ini Cek Kesehatan Gratis,...
Towa News | 10 Februari 2025, 06.00 WIB
Pemerintah Gelar Skrining Kesehatan Gratis Terbesar, 25.000 Fasilitas...
Towa News | 03 Februari 2025, 02.38 WIB
CIA Ubah Sikap: Virus Covid-19 Diduga Kuat Bocor...
Towa News | 27 Januari 2025, 06.47 WIB
BPJS Kesehatan Tegaskan Komitmen di Tengah Isu Tidak...
Towa News | 19 Januari 2025, 06.05 WIB
Apa Itu Virus HMPV China? Kenali Tanda dan...
Towa News | 04 Januari 2025, 02.37 WIB
Indomie Ditarik dari Peredaran di Australia, Apa Masalahnya...
Towa News | 21 Desember 2024, 01.32 WIB
Demam Babi Afrika Meluas di Indonesia
Towa News | 19 Desember 2024, 10.30 WIB