Dipublish oleh Admin | 08 Juli 2025, 07.51 WIB
Towa News, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan, menyerukan dukungan politik yang solid terhadap Presiden Prabowo Subianto menyusul ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pengenaan tarif impor tambahan 10 persen kepada negara-negara anggota BRICS, termasuk Indonesia.
Marwan menekankan bahwa dalam menghadapi tekanan global seperti ini, semua elemen bangsa harus bersatu, tanpa saling menyalahkan atau mempolitisasi situasi. “Saya percaya bahwa dalam menghadapi tekanan global seperti ini, dukungan politik terhadap kebijakan presiden harus menjadi satu suara,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/7/2025).
Baca Juga : AS Kenakan Tarif Tambahan 10% untuk Negara Anggota BRICS, Trump: "Tanpa Pengecualian!"
Menurutnya, ancaman tarif tambahan dari AS bukan hanya menguji stabilitas ekspor nasional, tetapi juga merupakan tantangan geopolitik yang menuntut konsolidasi kekuatan ekonomi domestik dan kecermatan diplomasi. AS sendiri masih menjadi mitra dagang strategis bagi Indonesia, dengan nilai ekspor mencapai 23,6 miliar dolar AS pada 2024, terutama dari sektor padat karya seperti tekstil dan alas kaki yang menyerap lebih dari 3,5 juta tenaga kerja.
Jika kebijakan Trump benar-benar dijalankan, Marwan memperingatkan akan ada ancaman relokasi pesanan ke negara-negara pesaing seperti Vietnam dan Bangladesh, yang bisa berdampak langsung pada jutaan pekerja Indonesia.
Lebih lanjut, ia menilai kondisi ini menyoroti rapuhnya struktur ekspor Indonesia yang masih bergantung pada pasar tradisional. Untuk itu, ia mendukung langkah Presiden Prabowo dalam memperluas kerja sama strategis melalui BRICS, yang menurutnya menjadi pijakan membangun keseimbangan baru dalam ekonomi global.
“Diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional seperti India, Brasil, Mesir, dan Uni Emirat Arab menjadi keharusan,” tambahnya. Ia juga menekankan pentingnya insentif fiskal, akses pembiayaan, hingga program pelatihan ulang tenaga kerja agar tekanan PHK tidak berujung krisis sosial.
Selain itu, Marwan mendorong percepatan hilirisasi industri guna menciptakan produk bernilai tambah yang lebih tahan terhadap tekanan tarif, serta mendorong tumbuhnya teknologi nasional. Ia juga menyoroti pentingnya pembenahan logistik ekspor agar Indonesia tetap kompetitif secara global.
Marwan menutup pernyataannya dengan ajakan untuk menyatukan kekuatan antara pemerintah, DPR, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sipil. “Tantangan hari ini justru menjadi kesempatan bagi kita untuk membangun ekonomi nasional yang lebih berdaulat, berdaya saing, dan berpijak pada kepentingan jangka panjang,” tegasnya.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Towa.co.id.
Kawendra Lukistian : Danantara Harus Jadi Legacy Terbaik,...
Towa News | 09 Juli 2025, 09.36 WIB
KPPOD Nilai Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan...
Towa News | 08 Juli 2025, 07.25 WIB
Kawendra Serahkan Naskah Pandangan Fraksi Gerindra, Renstra DPR...
Towa News | 02 Juli 2025, 18.10 WIB
Sufmi Dasco Ahmad: Partai Politik Masih Kaji Putusan...
Towa News | 02 Juli 2025, 13.22 WIB
Partai Politik Serentak Kecam Putusan MK soal Pemisahan...
Towa News | 02 Juli 2025, 11.22 WIB
Bela Pensiunan BUMN, Kawendra Lukistian: Pensiunan adalah Aset...
Towa News | 30 Juni 2025, 23.45 WIB
Putusan MK Berpotensi Timbulkan Kekosongan Jabatan DPRD
Towa News | 30 Juni 2025, 12.48 WIB
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani Ingatkan Menteri Tak Asal...
Towa News | 26 Juni 2025, 07.58 WIB
Sufmi Dasco Ahmad, Arsitek Stabilitas Politik di Balik...
Towa News | 21 Juni 2025, 12.19 WIB
Prabowo-Putin Bertemu di Rusia, Bahas Penguatan Kerja Sama...
Towa News | 19 Juni 2025, 19.24 WIB